Pesawat Rimbun Air yang mengangkut empat orang dan barang hilang kontak. Upaya pencarian terhambat cuaca.
JAYAPURA, KOMPAS Upaya pencarian pesawat Rimbun Air yang hilang kontak dalam perjalanan dari Timika ke Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (18/9/2019), belum membuahkan hasil. Pesawat jenis twin otter ini mengangkut empat orang dan barang muatan seberat 1.700 kilogram.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury mengatakan, tim SAR gabungan dengan pesawat telah berupaya mencari pada pukul 15.00-15.20 WIT. Namun, upaya pencarian terhambat cuaca yang berkabut.
Berdasarkan data Kepolisian Daerah Papua, pesawat lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, pukul 10.36. Pesawat menuju Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, membawa beras dan diperkirakan tiba pukul 11.09.
Ada empat orang di dalam pesawat, yakni Kapten Dasep Sobirin sebagai pilot , Yudha Tutuco selaku kopilot, teknisi Ujung, dan seorang penumpang, Bharada Hadi Utomo dari satuan Brimob.
”Pencarian pesawat Rimbun Air difokuskan sejauh 50 nautical mile (92,6 kilometer). Pesawat hilang kontak pada jarak tersebut setelah lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin,” ujar Monce.
Dilanjutkan Kamis
Tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarian pesawat Rimbun Air melalui udara, Kamis (19/9) pukul 06.00. ”Kami berkoordinasi dengan sejumlah maskapai penerbangan rute Timika ke Ilaga agar turut mencari pesawat Rimbun Air,” kata Monce.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura mengatakan, pihaknya menerjunkan dua tim untuk mencari pesawat Rimbun Air, yakni Polres Mimika dan Polsek Ilaga.
”Kemungkinan kami akan meminjam helikopter milik PT Freeport Indonesia untuk mencari pesawat,” ujarnya. Anggota Staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi Perwakilan Papua, Norbert Tunyanan, mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan AirNav Jayapura dan tim SAR untuk melacak pesawat tersebut.
Di Jakarta, Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mencari pesawat Rimbun Air milik PT Carpediem Aviasi Mandiri. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti menyampaikan, pihaknya memerintahkan Kepala Kantor Otoritas Udara Wilayah X untuk aktif memantau perkembangan lebih lanjut.
”Kami berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional, AirNav Indonesia, Pangkalan Udara Yohanis Kapiyau, dan operator penerbangan untuk mencari titik lokasi keberadaan pesawat tersebut,” katanya melalui siaran pers, Rabu. Polana mengimbau maskapai penerbangan, khususnya yang beroperasi di wilayah Papua, untuk mengutamakan keselamatan penerbangan. (FLO/JUD)