Abu Diduga dari Kebakaran Lereng Gunung Slamet Guyur Pemukiman
Hingga hari keempat, kebakaran di lereng Gunung Slamet yang melanda wilayah Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes belum bisa dipadamkan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS - Hingga hari keempat, kebakaran di lereng Gunung Slamet yang melanda wilayah Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes belum bisa dipadamkan. Sebagian wilayah di Desa Kalipedes, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal Jumat (20/9/2019), diguyur abu yang diduga berasal dari kebakaran hutan tersebut.
Kebakaran yang terjadi sejak Selasa (17/9/2019) tersebut diperkirakan melanda sekitar 27,5 hektar hutan lindung Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat. Sejak Selasa sore, kebakaran hutan terus meluas.
Awalnya api berada di petak 16 Bukit Igirklanceng, Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Jumat malam, api meluas hingga petak 48 di wilayah Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Jarak antara dua tempat tersebut sekitar 1 kilometer.
Koordinator Sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Kartono mengatakan, dari 27,5 hektar yang terbakar, masih ada sekitar 4 hektar hutan di petak 48 yang belum berhasil dipadamkan. Namun, Jumat dini hari, api di petak 16 dan sebagian di petak 48 yang sebelumnya sudah padam kembali menyala.
"Api kembali menyala karena kondisi angin di sekitar lokasi cukup kencang. Sehingga, masih ada potensi api kembali menyala," kata Kartono.
Kartono menyebutkan, selain angin yang kencang, keterbatasan alat pemadam menjadi kendala bagi petugas dan relawan dalam memadamkan api. Para petugas dan relawan memadamkan api dengan alat sederhana seperti, sabit, gergaji mesin, dan cangkul. Parit dengan lebar 2 meter juga sudah dibuat untuk menyekat kebakaran agar tidak meluas.
Api kembali menyala karena kondisi angin di sekitar lokasi cukup kencang. Sehingga, masih ada potensi api kembali menyala, kata Kartono.
Hingga Jumat malam, para petugas dan relawan belum berhasil memadamkan api. Dua titik api yang masih menyala berada di petak 16 tepatnya di tebing bagian barat Pos II jalur pendakian Permadi, Desa Guci. Dapur umum yang awalnya didirikan di Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dipindah ke Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, karena konsentrasi upaya pemadaman difokuskan pada wilayah petak 16 di Desa Guci.
Membawa abu
Sebagian wilayah di Desa Kalipedes diguyur abu yang diduga berasal dari kebakaran di lereng Gunung Slamet. Angin kencang diduga membawa abu hingga Desa Kalipedes yang berjarak sekitar 8 kilometer dari lokasi kebakaran tersebut.
Salah seorang warga Desa Kalipedes, Gunawan Widodo (47) menguturkan, abu mulai mengguyur wilayah Desa Kalipedes sejak Jumat pukul 04.00 WIB. Abu baru berhenti mengguyur wilayah Kalipedes pada pukul 10.00 WIB.
"Kemungkinan, angin yang cukup kencang membuat abu dari kebakaran hutan terbawa hingga Kalipedes. Tadi saya juga sempat dapat kabar bahwa abu juga sampai di Desa Guci," kata Gunawan.
Abu yang terbawa angin tersebut mengakibatkan beberapa bagian rumah warga dan jalanan kotor. Beberapa warga juga mengaku terganggu dengan adanya abu. Sehingga, sebagian warga memilih untuk menggunakan masker atau kain penutup hidung dan mulut saat beraktivitas di luar rumah.