Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional 2019 yang dibuka di Jakarta, Kamis (19/9/2019) malam, diikuti 3.390 atlet mahasiswa dan 1.337 ofisial dari 34 provinsi.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional 2019 tidak boleh dipandang sebelah mata karena mahasiswa memegang peran penting dalam capaian prestasi olahraga nasional. Dari 31 medali emas Asian Games 2018 yang diraih Indonesia, 22 emas di antaranya diraih oleh atlet mahasiswa.
”Untuk itu, penting sekali menjaga kualitas Pomnas. Ini bukan hanya ajang penyalur minat bakat mahasiswa, melainkan juga wadah pembentukan karakter, yakni meningkatkan semangat juang untuk meraih prestasi dan membiasakan diri bersifat sportif,” ujar Plt Rektor Universitas Negeri Jakarta Profesor Intan Ahmad selaku tuan rumah Pekan Olahraga Mahasiswa (Pomnas) XVI tahun 2019 pada pembukaan Pomnas 2019 di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Intan mengatakan, Pomnas 2019 mempertandingkan 19 cabang olahraga dan 4 cabang ekshibisi dengan 199 nomor pertandingan. Ajang ini diikuti 3.390 atlet mahasiswa dan 1.337 ofisial dari 34 provinsi, berlangsung pada 19-26 September di sejumlah arena di Jakarta.
”Dari 260-an juta penduduk Indonesia, sekitar 7,5 juta adalah mahasiswa. Mereka memegang peranan penting di beragam ajang olahraga multicabang. Untuk itu, penting sekali memperhatikan pembinaan olahraga di tingkat mahasiswa,” katanya.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menuturkan, pihaknya berharap semangat mahasiswa yang berlaga di Pomnas 2019 setinggi semangat masyarakat yang ikut Apel Besar Ikada pada 17 September 1945. Saat itu, 80 persen penduduk Jakarta ikut apel dan berkomitmen mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tak sedikit dari mereka adalah pemuda.
”Saya harap pemuda-pemuda yang berpartisipasi di Pomnas 2019 ini bisa meneruskan semangat orang-orang yang ikut Apel Besar Ikada. Tunjukkan semangat berprestasi di olahraga untuk kelak meningkatkan derajat serta martabat bangsa dan negara lewat olahraga di tingkat internasional,” katanya.
Sementara itu, DKI Jakarta siap memberikan layanan khusus untuk para peserta yang hadir. Mereka akan diantar menuju destinasi wisata yang ada di DKI Jakarta, termasuk yang ingin mencoba MRT.
”Pemprov DKI Jakarta juga berusaha memastikan kelancaran mobilitas atlet, terutama lewat layanan ganjil-genap yang semakin luas. Dan, sistem ganjil-genap ini sudah berhasil menghilangkan 26 persen kemacetan di DKI Jakarta,” tuturnya.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti) Ismunandar menyampaikan, pemuda adalah ujung tombak penyambung tongkat estafet kepemimpinan bangsa/negara di masa depan. Jadi, penting sekali untuk memperhatikan perkembangan mahasiswa. Salah satu bentuk perhatian itu lewat olahraga atau Pomnas.
Olahraga adalah wadah membentuk karakter anak muda, yakni memacu semangat juang untuk meraih prestasi dan tetap menjaga sportivitas. ”Jadi, olahraga ini alat untuk meningkatkan kualitas pemuda Indonesia. Dengan itu, diharapkan mereka bisa meningkatkan daya saing bangsa di masa depan,” pungkasnya. (DRI)