logo Kompas.id
UtamaIndustri Dalam Negeri Terpukul
Iklan

Industri Dalam Negeri Terpukul

Peredaran telepon seluler ilegal di Tanah Air tidak hanya menggerus penerimaan negara tetapi juga memukul industri ponsel dalam negeri. Hal ini berimbas pada pengurangan produksi dan tenaga kerja.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA/PANDU WIYOGA/HARRY SUSILO
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RLSncn1uBBKau2U7l3iDgEugGlU=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190815_170619_1567315567.jpg
KOMPAS/HARRY SUSILO

Ponsel tanpa garansi resmi dijual di sebuah gerai ponsel di pusat pertokoan ITC Roxy Mas, Jakarta, Kamis (15/8/2019). Ponsel tanpa garansi tersebut merupakan salah satu ciri ponsel black market.

JAKARTA, KOMPAS – Peredaran telepon seluler ilegal yang marak di Tanah Air tidak hanya menggerus penerimaan negara tetapi juga memukul industri ponsel dalam negeri akibat kalah bersaing di pasaran. Karena tidak terkena pajak, ponsel ilegal dijual lebih murah baik di gerai maupun secara daring sehingga mengikis pasar ponsel resmi.

Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) memperkirakan peredaran ponsel ilegal di pasar gelap (black market) mencapai 9 juta unit atau 20 persen dari penjualan ponsel resmi sebesar 45 juta unit per tahun.

Editor:
Harry Susilo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000