Kaum Milenial Diberikan Kemudahan Fasilitas Beli Hunian
Berbagai kemudahan fasilitas dan pilihan produk properti disiapkan pengembang untuk menggarap pasar kelompok generasi milenial.
Oleh
Karina Isna Irawan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbagai kemudahan fasilitas dan pilihan produk properti disiapkan pengembang untuk menggarap pasar kelompok generasi milenial. Kondisi perekonomian di dalam negeri juga turut mendukung dengan kucuran beragam insentif fiskal.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) Paulus Toto Lusida mengatakan, pasar kelompok milenial (berusia 19-39 tahun) cukup besar. Sebagian mereka tengah mencari hunian pertama dengan karakteristik praktis dan simpel.
”Generasi milenial tidak menyukai sistem yang terlalu rumit. Untuk itu, kami (pengembang) meminta pemerintah tidak menerbitkan regulasi-regulasi baru yang bisa mengganggu pasar,” kata Toto dalam jumpa pers Indonesia International Property Expo 2019, Sabtu (21/9/2019), di Jakarta.
Menurut Toto, asosiasi dan pemerintah sedang menyiapkan berbagai fasilitas insentif untuk menggarap potensi pasar generasi milenial di sektor properti. Fasilitas insentif tersebut, antara lain meningkatkan batas hunian rumah bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi Rp 300 juta, serta memberi potongan 5 persen untuk uang muka rumah kedua.
Selain itu, pemerintah juga akan mempermudah pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) untuk pembeli rumah. Selama ini, salah satu kendala dalam pembelian rumah karena sistem pelaporan SPT rumit dan rigid.
”Aturan pajak dibuat praktis hingga ke pengguna terakhir untuk membangkitkan pasar,” kata Toto.
Berdasarkan Indeks Sentimen Keterjangkauan Konsumen (Costumer Affordability Sentiment), yang dirilis Rumah.com, sekitar 55 persen responden menyatakan berencana membeli hunian pada paruh kedua tahun 2019. Survei dilakukan terhadap 400.000 responden pemilik akun Rumah.com.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menuturkan, kepercayaan pasar terhadap sektor properti terus membaik. Dari hasil survei, minat generasi milenial membeli hunian cukup tinggi, yaitu 32 persen untuk kelompok usia 21-29 tahun, dan 33 persen untuk usia 30-39 tahun.
”Lebih dari setengah responden milenial sedang mencari rumah kisaran harga di bawah Rp 500 juta, atau antara Rp 500 juta-Rp 750 juta,” kata Marine.
Salah satu kendala generasi milenial membeli hunian adalah uang muka yang terlalu tinggi. Untuk itu diberikan fasilitas cicilan uang muka atau uang muka nol persen. Generasi milenial juga mempertimbangkan akses hunian yang dekat dengan sarana transportasi umum.
Pameran properti
Generasi milenial yang tertarik mencari hunian bisa datang ke Indonesia International Property Expo (IIPEX) 2019 pada 21-29 September 2019 di Hall A, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. IIPEX 2019 juga akan digelar pada 25-29 September 2019 di Bali, Medan, dan Surabaya.
Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Bidang Komunikasi, Promosi dan Pameran Ikang Fawzi menambahkan, target kunjungan IIPEX 2019 sekitar 70.000 orang, dengan proyeksi transaksi mencapai Rp 830 triliun dari penjualan rumah tapak, apartemen, dan perkantoran.
Pameran properti terbesar di Indonesia ini menghadirkan 200 pengembang properti lokal dan internasional. Mereka akan menawarkan sekitar 1.000 produk properti rumah murah atau rumah subsidi seharga Rp 135 jutaan, dan properti hunian mewah seharga kisaran Rp 5 miliar.
”Konsumen juga bisa berinteraksi langsung dengan perbankan untuk mendapat informasi seputar kredit pemilikan rumah (KPR),” ujar Ikang.
Khusus rumah subsidi, tercatat lebih dari 30 proyek perumahan yang disiap ditawarkan kepada pengunjung IIPEX 2019. Lokasinya, antara lain, di Vila Kencana Karawang, Virna Jaya Kartika 1, Cluster Alam Raya Residence, Grand Vista Cikarang, dan Perum Puri Asri 2.