Ketika ada tekanan, para pemain Barca terlihat panik, seperti yang dilakukan Arturo Vidal. Gelandang asal Chile tersebut terlihat menahan bola dengan tangannya di dalam kotak penalti.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
GRANADA, MINGGU — Barcelona kembali menelan kekalahan di laga tandang pada awal kompetisi musim ini. Dalam laga Liga Spanyol pada Minggu (22/9/2019) dini hari, ”Blaugrana” kalah dari tuan rumah, Granada, dengan skor 2-0 di Stadion Nuevo Los Carmenes, Granada.
Kekalahan ini membuat Pelatih Barcelona Ernesto Valverde cemas. Ia prihatin karena anak asuhnya belum pernah meraih kemenangan dalam laga tandang di semua kompetisi. Dari empat laga tandang, Barcelona mengalami dua kali kekalahan dan dua kali imbang.
”Saya khawatir karena kami tidak mendapatkan hasil yang baik saat jauh dari rumah. Tidak ada kemenangan dari empat pertandingan tandang musim ini. Ini adalah gejala yang jelas bahwa kami tidak berada dalam situasi yang sangat baik,” kata Valverde.
Pada awal pertandingan, Barcelona dikejutkan oleh gol cepat Ramon Azeez hanya 2 menit setelah peluit pertandingan dimulai ditiup wasit. Gol tersebut membuat Granada semakin percaya diri. Meskipun berstatus tim promosi, mereka tak gentar melawan sang juara bertahan.
Pada babak kedua, Valverde mengambil risiko dengan memasukkan pencetak gol terbanyak Barcelona sepanjang masa, Lionel Messi, yang baru sembuh dari cedera. Ia juga memasukkan pemain muda, Ansu Fati, yang pekan lalu tampil memukau saat melawan Valencia.
Barca pun tampil menyerang dan mampu menguasai bola hingga 74 persen. Sayangnya, mereka gagal menciptakan peluang yang berpotensi menjadi gol. Dari delapan tendangan yang dilepaskan, hanya ada satu yang mengarah ke gawang.
”Kami tidak bermain bagus hari ini. Kami mendominasi permainan, tetapi tidak berhasil menciptakan banyak peluang. Kami tidak pernah tampak seperti kembali ke dalam permainan,” kata Valverde.
Valverde juga khawatir dengan barisan pertahanan yang sejauh ini tampil buruk. Bersama dengan Real Betis, Barca menjadi tim dengan jumlah kebobolan gol terbanyak, yakni sembilan gol.
Terlihat panik
Ketika ada tekanan, para pemain Barca terlihat panik, seperti yang dilakukan Arturo Vidal. Gelandang asal Chile tersebut terlihat menahan bola dengan tangannya di dalam kotak penalti. Alvaro Vadillo pun berhasil menggandakan keunggulan Granada setelah dipercaya mengeksekusi tendangan penalti.
Gol pertama Granada terjadi juga karena kesalahan lini pertahanan Barcelona. Bek kiri Barcelona, Junior Firpo, yang baru didatangkan dari Real Betis pada awal musim ini, gagal menguasai bola dengan baik sehingga mudah dicuri Roberto Soldado. Granada pun berhasil membangun serangan balik dengan cepat ketika bek Barca lengah.
Dengan hasil buruk ini, Barca terdampar ke peringkat ketujuh. Posisi tersebut merupakan yang terendah bagi klub Catalonia tersebut sejak musim 1994/1995.
Valverde pun mengaku bersalah atas penampilan buruk timnya pada awal musim ini dan siap bertanggung jawab. ”Ini jelas bukan statistik yang sangat baik bagi kami dan tidak sejalan dengan apa yang telah kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Para pemain adalah aktor, tetapi pada akhirnya pelatih adalah orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” ujar Valverde.
Penyerang Barcelona asal Uruguay, Luis Suarez, pun mengaku khawatir dengan penampilan buruk awal musim ini. Mereka harus segera berbenah untuk memperbaiki permainan agar dapat kembali ke papan atas.
”Kekalahan ini menyakiti kami dan membuat kami sangat khawatir. Kami harus fokus pada diri sendiri jika ingin memperbaiki tim,” kata Suarez.
Ia menyadari timnya selalu kesulitan untuk menciptakan peluang meskipun telah menguasai bola. Hal tersebut akan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi saat latihan.
Kemenangan ini membuat Granada menduduki puncak klasemen. Prestasi ini menjadi sebuah kejutan karena mereka menghabiskan dua musim terakhir di luar kasta tertinggi Liga Spanyol. (REUTERS/AFP)