Ruang terbuka hijau sangat berarti bagi Jakarta. Sayangnya, selain lahannya masih minim, sebagian kondisinya tidak terurus.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO/AYU PRATIWI/AGUIDO ADRI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah taman di DKI Jakarta tak terurus. Tumbuhan-tumbuhan sudah kering dan layu. Sejumlah fasilitas bermain anak juga rusak. Pemerintah Provinsi DKI baru berencana merevitalisasi dua taman pada tahun ini.
Pantauan Kompas di Taman Puring, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019), kondisi taman tampak usang. Pengunjung tidak bisa menikmati pemandangan yang hijau dan segar. Tidak ada rumput yang tumbuh dan sebagian besar tanaman lain sudah kering atau layu. Ada pula sebagian jalur pejalan kaki yang rusak dan berlubang.
Sukandar, petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) dari Wali Kota Jakarta Selatan, mengatakan, rencana renovasi Taman Puring sebenarnya sudah ada sejak Agustus 2019. Namun, hingga sekarang, niat itu tak kunjung terlaksana. ”Belum ada kabar lagi kapan renovasi dimulai,” ujar Sukandar.
Sukandar beserta enam petugas PJLP lain yang mengawasi dan merawat Taman Puring hanya bisa melaksanakan perawatan secara terbatas. Tidak semua tanaman dapat disiram karena keterbatasan fasilitas, seperti keran dan selang air.
Mereka hanya bisa mengandalkan truk tangki air yang jumlahnya terbatas untuk menyiram taman seminggu atau dua minggu sekali. Itu pun hanya bisa tanaman di dekat pinggir jalan yang bisa disiram.
Tanaman yang berada di tengah taman tidak bisa disiram karena tak terjangkau selang truk. ”Makanya tanaman di sini jadi kering. Di sini, kami hanya bisa menyapu sampah dan daun yang rontok,” kata Sukandar.
Meskipun kondisi Taman Puring cukup memprihatinkan, Sukandar menyatakan taman itu masih sering dikunjungi sejumlah warga untuk melakukan kegiatan, seperti latihan pencak silat ataupun senam.
Sukandar menyatakan, di antara sekitar 70 taman yang ada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hanya sebagian kecil yang disediakan dengan fasilitas untuk menyiram tanaman.
Di Taman Kerinci, yang letaknya tidak jauh dari Taman Puring, misalnya, ada keran dan selang air untuk menyiram taman. Suasana di taman tersebut tampak lebih hijau meskipun sebagian rumput serta tanaman lainnya layu dan kering.
Cukup memprihatinkan
Taman kota lain yang kondisinya cukup memprihatinkan adalah Taman Langsat, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Berdasarkan pantauan Kompas, pagar pembatas antara taman dan ruko milik warga roboh.
Heru Anggoro (40), warga, menilai, Pemerintah Provinsi DKI belum serius membenahi kondisi Taman Langsat karena masih ada fasilitas bermain yang juga perlu diperbaiki. Padahal, dia bersama anaknya, Haris (6), cukup sering berkunjung ke taman seluas 3,6 hektar tersebut.
”Saya memang lebih sering mengajak anak main ke sini. Hanya saja memang ruang bermain harus diperbaharui dan diperbanyak. Ada ayunan di situ yang perlu diperbaiki. Taman ini sudah bagus, hanya perlu dipercantik saja dan ruang bermain anak diperbanyak,” ujar Heru.
Pengunjung lain, Arisyamalla (25), juga sering menghabiskan waktu di Taman Langsat untuk menikmati udara segar atau sekadar berfoto. Malla, begitu panggilannya, sepakat jika Taman Langsat perlu direnovasi agar semakin indah. ”Ada beberapa spot yang bagus untuk selfie,” ucap Malla.
Sementara itu, di Taman Mataram, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kondisi taman sedang dalam masa renovasi. Randu Riaz (46), warga yang tinggal di sekitar taman, mengatakan, saat ini sulit mencari taman yang ramah anak. Taman kota, lanjut dia, perlu dibuat ruang bermain anak dan perpustakaan yang besar.
”Semoga nanti ruang bermain anak lebih luas dan ada perpustakaan juga. Itu baru keren. Jadi, anak aktif bermain dengan aman sembari bisa belajar. Kan, asyik, tuh, belajar di taman ada bunga-bunga, pepohonan, udara, dan suasana nyaman untuk anak,” ujar pria keturunan Bali tersebut.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsitawati mengakui bahwa sejumlah kerusakan di Taman Puring sengaja tidak diperbaiki terlebih dahulu karena akan langsung direvitalisasi. Sebelumnya, pemeliharaan taman dilakukan oleh pihak kelurahan.
”Mulai tahun 2019, saya tarik kembali. Jadi, itu rusak sudah lama. Memang sudah tidak dilakukan perbaikan karena mau dilakukan revitalisasi,” ujar Suzi.
Suzi menjelaskan, hingga akhir tahun ini, pihaknya berencana akan merevitalisasi dua taman, yakni Taman Puring dan Taman Mataram, Kebayoran Baru. Untuk revitalisasi taman lain, lanjut dia, baru akan dilakukan tahun depan karena masih menunggu perencanaan fisiknya atau detail engineering design (DED).
”Yang lainnya lanjut tahun depan karena terkait teknis dan beberapa yang harus dikoordinasikan. Salah satunya DED,” kata Suzi.