Gubernur Bank Indonesia periode 1983-1988, Arifin Siregar, wafat pada usia 85 tahun, Senin (23/9/2019). Sumbangsihnya terhadap perekonomian Indonesia membuat pribadi yang hangat di mata koleganya ini akan terus dikenang.
JAKARTA, KOMPAS — Gubernur Bank Indonesia periode 1983-1988, Arifin Siregar, wafat pada usia 85 tahun, Senin (23/9/2019). Sumbangsihnya yang besar terhadap perekonomian Indonesia membuat pribadi yang hangat di mata para koleganya ini akan terus dikenang.
Arifin juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.
Gubernur BI periode 2013-2018 Agus DW Martowardojo menyampaikan dukacita mendalam atas kepergian Arifin. Agus mengenang Arifin yang dalam berbagai kesempatan selalu hadir untuk BI.
”Pak Arifin betul-betul memegang prinsip menjaga stabilitas makroekonomi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan berkesinambungan. Pesan itu kuat sekali disampaikan beliau,” kata Agus kepada Kompas.
Hal yang juga selalu diingatkan Arifin adalah ekspor yang kuat. ”Perekonomian Indonesia akan berdaya tahan jika ekspor kuat. Pandangan ini selalu ditekankan Pak Arifin,” tambah Agus.
Secara terpisah, Gubernur BI periode 2003-2008 Burhanuddin Abdullah mengenang Arifin sebagai sosok yang penuh perhatian. ”Bagi saya, Pak Arifin Siregar meninggalkan kesan yang sangat dalam,” katanya.
Burhanuddin adalah staf Gubernur BI pada saat dijabat Arifin, yang ruang kerjanya hanya berjarak 15 meter dari ruang kerja Gubernur BI.
Salah satu kebijakan Arifin sebagai Gubernur BI yang menimbulkan reaksi publik adalah deregulasi pada 1983. Saat itu, tambah Burhanuddin, suku bunga kredit likuiditas kepada bank yang semula ditentukan BI dilepas ke pasar. Hal ini seiring dengan prinsip ekonomi terbuka.
”Yang masih diatur saat itu nilai tukar rupiah,” tambahnya.
Ginandjar Kartasasmita yang pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada 1998 menyebutkan, pada saat krisis ekonomi 1998, Arifin menjadi inisiator pertemuan para ekonom senior untuk merumuskan kebijakan mengatasi masalah yang melilit Indonesia.