V17 Pro adalah perlambang komitmen Vivo terhadap para penggemar swafoto. V17 Pro adalah ponsel dengan kamera ”selfie pop-up” ganda pertama di dunia.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·4 menit baca
Produsen ponsel pintar asal China, Vivo, terus berusaha menegaskan posisi mereka sebagai pemain utama ponsel swafoto. Ponsel terbaru mereka, V17 Pro, menjadi perlambang komitmen Vivo terhadap para penggemar swafoto. V17 Pro adalah ponsel dengan kamera selfie pop-up ganda pertama di dunia.
Satu setengah tahun yang lalu, Vivo meluncurkan NEX. Ponsel itu jelas memicu reaksi publik yang bermacam-macam. Ide Vivo menggunakan mekanisme pop-up untuk kamera depan cenderung dianggap sebagai sebuah eksperimen semata.
Namun, tidak dapat dimungkiri, kini, ”eksperimen” tersebut terkesan menjadi hal yang lumrah. Pabrikan asal China lainnya, seperti Oppo, OnePlus, dan pemain baru Realme, pun sudah menggunakan teknologi tersebut. Dan kini, Vivo meningkatkan level permainannya sekali lagi.
Kini, Vivo V17 Pro diluncurkan dengan fitur utama kamera depan ganda pop-up. Kamera swafoto utama V17 Pro yang memiliki resolusi sebesar 32 megapiksel dipasangkan bersama kamera secondary dengan resolusi 8 megapiksel yang mencakup pemandangan seluas 105 derajat. Bahkan, sebuah lampu flash juga disematkan dalam modul pop-up tersebut.
Vivo juga menghadirkan fitur super night selfie mode untuk menjadikan potret selfie pada saat malam hari memiliki fokus dan hasil yang sempurna.
Layar tanpa interupsi
Diharapkan dengan keberadaan modul kamera ganda yang baru tersebut pengguna dapat menangkap gambar dengan makin leluasa sekaligus menikmati layar AMOLED 6,44 inci yang bersih dari notch ataupun punch hole. V17 Pro menggunakan resolusi full HDplus (1080 x 2400 piksel) yang tergolong tajam.
Layar tanpa notch ataupun punch hole memungkinkan pengguna lebih leluasa menikmati konten video. Bagi para pegiat swafoto, wajah Anda pun bebas dari gangguan notch dan punch hole!
Meski kamera depan terkesan mendapat perhatian khusus, bukan berarti kamera belakang V17 Pro ditelantarkan. V17 Pro bahkan memiliki empat kamera belakang yang disusun vertikal di tengah punggung ponsel.
Empat kamera tersebut adalah kamera utama dengan resolusi 48 megapiksel dengan sensor Sony IMX582, ultralebar 8 megapiksel, depth sensor 2 megapiksel, dan kamera makro 2 megapiksel.
Mengikuti tren terbaru dalam dunia ponsel pintar, V17 Pro juga menawarkan pemindai sidik jari dalam layar (on-screen fingerprint scanner). Selain trendi, hal ini diperlukan karena sisi punggung ponsel sudah penuh akan barisan kamera.
Namun, teknologi yang digunakan oleh pemindai sidik jari dalam layar ini adalah sensor optik (optical sensor). Sensor optik bekerja dengan cara menyinari permukaan telapak jari saat menempel pada layar.
Mengikuti tren terbaru dalam dunia ponsel pintar, V17 Pro juga menawarkan pemindai sidik jari dalam layar.
Sensor jenis ini memiliki faktor keamanan yang lebih rendah dibandingkan sensor bertipe ultrasonik (ultrasonic sensor) yang dipakai oleh ponsel-ponsel flagship, seperti Galaxy S10. Sensor optik juga tidak dapat bekerja dengan akurat dengan jari yang basah.
Performa memadai
Sistem dalam cip (system-on-chip/SoC) yang dibenamkan Vivo pada V17 Pro pun tergolong baru dan memadai. Snapdragon 675 diumumkan Qualcomm pada Oktober 2018 dan baru mulai diadopsi oleh berbagai merek pada awal 2019.
Performa V17 Pro pun telah diuji Kompas menggunakan dua aplikasi benchmark populer, Geekbench 5.0 dan Antutu Benchmark 7.0.
Hasil Geekbench menunjukkan, V17 Pro memiliki skor 509 di single core, 1.501 di multicore, dan 397 pada GPU atau performa mengolah grafis. Sementara pada Antutu, total skor yang didapat adalah 176.887 poin.
Performa ini menempatkan V17 Pro tepat pada papan tengah persaingan ponsel saat ini.
Ponsel flagship Samsung, Galaxy S10+, misalnya, meraih skor rata-rata Antutu sebesar 334.168 poin, sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan V17 Pro. Hal ini tentu wajar mengingat banderol S10+ yang lebih dari dua kali lebih mahal dibandingkan V17 Pro.
Dibandingkan V15 Pro, pendahulunya yang berusia sekitar setengah tahun lebih tua, V17 Pro tidak menawarkan peningkatan performa yang signifikan.
Performa yang dimiliki V17 Pro ditunjang dengan baterai sebesar 4100 mAh sehingga pengguna dapat menggunakan V17 Pro tanpa takut cepat kehabisan daya. Fast charging juga hadir agar pengisian baterai menjadi lebih cepat dan ponsel bisa segera digunakan.
Untuk menopang pengalaman antarmuka pengguna saat menggunakan V17 Pro, Vivo membekali gawainya dengan sistem antarmuka Funtouch OS 9.1 berbasis Android 9 Pie.
Ada beberapa fitur baru yang dibawa oleh Funtouch OS 9.1, seperti moda gelap (dark mode), dan tombol smart yang dapat mengaktifkan Google Assistant dengan satu klik. Vivo V17 Pro pun masih memiliki audio jack 3,5 mm.
Perlu diingat juga, V17 Pro belum memiliki kemampuan anti-air. Namun, hal ini wajar, sebab sejauh ini, hampir semua ponsel dengan modul kamera pop-up tidak memiliki kapabilitas anti-air, dengan pengecualian Oneplus 7 Pro. Kapabilitas anti-air Oneplus 7 Pro berhasil diuji beberapa pemerhati gawai. Meski demikian, Oneplus 7 Pro pun tidak mendaftarkan ponselnya pada sertifikasi IP68.
Vivo V17 Pro diluncurkan dengan dua warna, satin black dan silk white, dengan banderol Rp 5,7 juta. Vivo membuka pre-order V17 Pro tanggal 23-30 September 2019.
Dengan segmen harga tersebut, konsumen sebetulnya memiliki banyak pilihan ponsel. Namun, apabila prasyarat Anda, yakni layar tanpa poni dan kamera swafoto ganda—dua kebutuhan yang sangat spesifik—tidak bisa ditawar, mungkin V17 Pro satu-satunya ponsel yang tersedia.