logo Kompas.id
UtamaTentara dan Polisi Diminta...
Iklan

Tentara dan Polisi Diminta Tidak Terpancing

Enam belas orang meninggal dan ribuan pendatang mengungsi di markas tentara dan polisi pascaunjuk rasa anarkistis di Wamena, Papua. Polisi dan tentara diminta mengendalikan situasi dengan tidak terpancing emosi.

Oleh
Fabio M Lopes Costa/Anita Yossihara/Nina Susilo
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eSVY7dZS6NVzrjZ2qSsDTAwr5ds=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FINDONESIA-PAPUA-UNREST_83309234_1569255890.jpg
AFP/VINA RUMBEWAS

Sebuah bangunan terbakar di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, setelah unjuk rasa yang dipicu hoaks bernuansa SARA, Senin (23/9/2019). Massa membakar toko, kantor, dan bangunan publik, termasuk kantor Bupati Jayawijaya.

JAYAPURA, KOMPAS — Enam belas orang meninggal dan ribuan pendatang mengungsi di markas tentara dan polisi pascaunjuk rasa anarkistis di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Di Jayapura, empat orang meninggal setelah unjuk rasa berlangsung ricuh, Senin (23/9/2019). Polisi dan tentara diminta mengendalikan situasi dengan tidak terpancing emosi.

Hingga Senin malam, ribuan warga bermalam di Markas Kodim 1702 Jayawijaya, Polres Jayawijaya, dan Bandar Udara Wamena. Meskipun situasi bisa dikendalikan, warga ketakutan dan bertahan dengan perlengkapan dan persediaan makanan seadanya. Saat ini warga tidur hanya di ruang terbuka milik Kodim dan Polres Jayawijaya.  Pusat perbelanjaan, kios, dan apotek ditutup pemiliknya.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000