logo Kompas.id
UtamaNestapa "Pengantin Pesanan" di...
Iklan

Nestapa "Pengantin Pesanan" di Perantauan

Selama tiga bulan terakhir, sejak akhir Juni 2019, lebih dari 30 perempuan yang diduga menjadi korban perdagangan orang dengan modus pengantin pesanan dari China berhasil dipulangkan ke Tanah Air.

Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mKoTD73Rfi5MiX-vBKy18JHY6Ho=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fson1_1568214666.jpg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Mempawah Mahadir (paling kanan) dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional SBMI Bobi Anwar Ma’arif (tengah) menunjukkan sejumlah dokumen milik korban pengantin pesanan, Rabu (11/9/2019), di kantor SBMI.

”Saya enggak bisa melukiskan perasaan saya dengan kata-kata. Pokoknya senang banget bisa pulang lagi ke Indonesia karena susah banget perjuangannya untuk pulang,” ujar NH (36), asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (22/9/2019), di Jakarta.

NH adalah satu dari puluhan korban perdagangan orang dengan modus pengantin pesanan dari China. Dia berhasil pulang ke Tanah Air setelah lebih tujuh bulan tinggal di China bersama “suami” yang dijodohkan dengan dirinya  oleh mak comblang. Selama di China, selain dipaksa bekerja sebagai karyawan cleaning service di perusahaan keluarga suaminya, NH juga mengalami pelecehan seksual.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000