Massa Masih Bentrok dengan Aparat di Pejompongan

KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Massa pengunjuk rasa masih bentrok dengan aparat di area Pejompongan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga pukul 20.15 pada Rabu (25/9/2019). Imbasnya, lalu lintas kendaraan dialihkan serta kereta rel listrik dari dan ke Stasiun Tanah Abang tidak bisa melintasi pelintasan sebidang Pejompongan.

JAKARTA, KOMPAS — Bentrok pengunjuk rasa dengan aparat di area Pejompongan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih berlangsung hingga pukul 20.15. Imbasnya, lalu lintas kendaraan di kedua arah dialihkan. Perjalanan kereta rel listrik dari dan ke Stasiun Tanah Abang juga dihentikan.

Mulai dari persimpangan dekat Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, kendaraan ke arah Pejompongan sudah terjebak kemacetan. Kendaraan yang mengarah ke Slipi, Palmerah, atau Kebayoran tidak bisa meneruskan perjalanan saat mencapai persimpangan Bendungan Hilir. Pengendara harus putar balik atau belok ke Bendungan Hilir dan mencari alternatif jalan.

Massa membakar sejumlah material di jalan raya, dekat pelintasan sebidang kereta di Pejompongan. Polisi berkali-kali melepaskan peluru gas air mata ke arah massa, yang dibalas dengan lemparan batu oleh pengunjuk rasa. Ada pula oknum yang melemparkan bom molotov, tetapi mengenai jalan layang Slipi.

Banyak di antara pengunjuk rasa yang mengenakan seragam, baik seragam putih abu-abu maupun seragam pramuka. Sebagian di antara mereka berlindung di halaman Menara BNI 46 Pejompongan yang tertutup atap. Beberapa ambulans juga menggelar peralatan pertolongan pertama di halaman tersebut.

KOMPAS/J GALUH BIMANTARA

Massa pengunjuk rasa masih bentrok dengan aparat di area Pejompongan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga pukul 20.15 pada Rabu (25/9/2019).