Operator Jajaki Pembangunan Jaringan Telekomunikasi di Kalimantan Timur
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS - Operator telekomunikasi mulai menjajaki pembangunan jaringan seluler di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jaringan telekomunikasi di sejumlah titik di kawasan yang menjadi calon ibu kota negara yang baru di daerah itu dinilai belum optimal.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Penajam Paser Utara, Budi Santoso, Senin (23/9/2019), menyatakan, pemerintah telah menyurvei tiga desa, yakni Bukit Raya, Bumi Harapan, dan Pemaluan, yang diperkirakan jadi lokasi ibu kota negara yang baru. Sinyal seluler di beberapa desa itu masih kerap mati-nyala.
Menurut Budi, pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyediakan insentif bagi operator telekomunikasi yang mau membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi di titik-titik desa calon wilayah ibu kota negara baru. Insentif itu antara lain berupa kemudahan mengurus perizinan pembangunan yang dijanjikan maksimal 14 hari.
"Terkait konsumsi layanan seluler, warga di sini mulai aktif mengonsumsi data. Anak muda memanfaatkan data untuk bermain gim daring. Warga juga telah terbiasa memakai aplikasi percakapan," ujar Budi.
Wakil Bupati Penajem Paser Utara, Hamdan menambahkan, pemerintah kabupaten Penajam Paser Utara juga sudah mulai menerapkan sistem layanan publik secara elektronik atau e-government. Sebagai contoh, pengadaan barang dan jasa serta perencanaan kegiatan.
Pascapengumuman perkiraan lokasi ibu kota negara baru, penyedia aplikasi layanan daring telah bersiap-siap masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara. Misalnya aplikasi pemesanan jasa angkutan secara daring. Penyedianya semula sudah beroperasi di Balikpapan atau sekitar 3-5 jam perjalanan darat dari Kabupaten Penajem Paser Utara.
"Tantangan kami yang harus dihadapi adalah menyesuaikan kebijakan dengan arah pembangunan calon ibukota negara baru. Soal infrastruktur jaringan pita lebar kabel optik, kami tentu mendukung pemerataan pembangunan. Maka, kami akan permudah pengurusan perijinan, mulai dari pengajuan administratif hingga penggalian," kata Hamdan.
Dalam situasi sekarang, pemerintah kabupaten berusaha mengatasi para spekulan harga tanah. Warga juga diimbau tidak terjebak pada penjualan tanah murah.
General Manager Network Operation Quality Management PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Regional Kalimantan, Rahmad Putra Jaya, menyebutkan, ada 18.100 unit pemancar di Kalimantan dan sekitar 11.700 unit di antaranya berteknologi akses seluler 3G ataupun 4G. Secara khusus di Kabupaten Kutai Kartanegara, Telkomsel mempunyai sekitar 1.200 unit pemancar yang 820 unit diantaranya berteknologi akses seluler 3G ataupun 4G. Adapun di Kabupaten Penajam Paser Utara, Telkomsel memiliki 240 unit pemancar yang setengah diantaranya berteknologi akses seluler 3G ataupun 4G.
Dia mengakui kualitas sinyal di desa-desa yang telah disurvei pemerintah pusat untuk dijadikan calon ibukota negara baru belum bagus. Layanan seluler 2G tergolong kuat, sedangkan sinyal 4G masih lemah.
"Bukit Raya, Bumi Harapan, Pemaluan, serta Riko termasuk kelurahan yang sedikit penduduk dan sebagian besar wilayahnya ditutup oleh hutan," kata Rahmad.
Menurut dia, selama pemerintah pusat belum menetapkan secara pasti titik desa yang akan dijadikan lokasi ibukota negara baru, operator telekomunikasi seluler akan sukar membuat rencana pembangunan. Kesulitan mereka terletak pada penghitungan investasi infrastruktur.
Selama pemerintah belum menetapkan titik lokasi ibu kota negara baru, operator telekomunikasi sukar membuat rencana pembangunan.
Secara umum, nilai investasi satu area menara beserta pemancar mencapai Rp 1 - 1,5 miliar. Nilai ini belum termasuk biaya perawatan berkala. Untuk perencanaan anggaran, kantor pusat operator biasanya memutuskan.
Meski demikian, kata Rahmad, pihaknya mengapresiasi komitmen pemerintah daerah untuk memberikan insentif kemudahan dalam pembangunan infrastruktur di titik lokasi calon ibukota negara baru.
Sejauh ini, Telkomsel telah memutuskan akan memperkuat kualitas pendistribusian layanan seluler dengan cara menambah unit pemancar. Salah satunya menyasar jalan Tol Balikpapan dan Samarinda sepanjang 116 kilometer dengan tambahan sekitar lima unit sehingga menjadi 175 unit. Sasaran lain yaitu pembangunan sekitar tiga pemancar tambahan di sekitar kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga total menjadi 243 unit.
General Manager Consumer Sales PT Telekomunikasi Selular Telkomsel Regional Kalimantan, Ismu Widodo, mengungkapkan, jumlah pelanggan Telkomsel di Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 715.000 dan Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 121.000 orang. Dari dua kabupaten itu, persentase pelanggan yang memakai data telah mencapai sekitar 54 persen. Aplikasi daring yang dominan dipakai saat mengonsumsi data yaitu YouTube, Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Berkaca dari perilaku konsumsi data tersebut, dia memandang, warga ataupun pemerintah daerah bisa diajak mengembangkan aplikasi yang membantu kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, aplikasi penjualan produk buatan lokal dan sistem informasi harga pangan.