Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat tidak mudah terpancing terhadap kabar yang berseliweran di media sosial.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat tidak mudah terpancing kabar yang berseliweran di media sosial. Hal ini disampaikan Anies saat dimintai tanggapan terkait ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI yang diduga membawa batu untuk perusuh pada Rabu (25/9/2019) dini hari.
”Saya mengajak pada semua, mari kita lebih tenang, tidak terbawa dengan berita yang belum terkonfirmasi, dan lagi-lagi jangan terpancing untuk berdebat, beradu argumentasi, adu domba, tanpa ada tujuan yang jelas. Kita bangun suasana yang tenang,” ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, warganet dihebohkan lewat cuitan akun Twitter dari Traffic Management Center Polda Metro Jaya (tmcpoldametro) pada Kamis pukul 02.16 WIB.
Dalam unggahannya itu, pukul 02.14, Polri mengamankan lima kendaraan ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Unggahan tersebut disertai video. Namun, tak lama kemudian, unggahan tersebut dihapus.
Membantah
Anies membantah hal itu. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan DKI, ambulans milik Pemprov DKI hanya ada satu, sedangkan empat mobil lainnya milik Palang Merah Indonesia. ”Jadi bukan lima-limanya milik Pemprov DKI,” ujarnya.
Anies pun sejak awal tidak langsung menaruh percaya pada kabar di media sosial yang menuding ambulans milik Pemprov DKI berisi batu dan bahan molotov. Sebab, dia berkeyakinan bahwa petugas-petugas kesehatan selama ini telah menjalankan tugasnya sesuai prosedur standar operasi (SOP).
Malahan, saat ditemukan di lokasi, kondisi kaca ambulans milik DKI itu sudah pecah akibat lemparan batu dan ada petugas yang terluka.
”Mereka tadi malam (Kamis dini hari) berada di situasi lapangan yang tidak sederhana. Kalau sudah di lapangan, banyak sekali peristiwa terjadi dan komunikasi belum tentu terjalin dengan baik. Karena itu, kita tidak usah terburu-buru menyimpulkan apa pun,” tutur Anies.
Meski demikian, Anies menyerahkan persoalan itu sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Dia pun mengatakan siap memberikan bantuan hukum kepada petugas kesehatan DKI.
”Semua petugas kami yang bertugas di mana pun akan kami dampingi secara hukum. Pemprov DKI akan selalu mendampingi mereka,” ucap Anies.
Klarifikasi polisi
Polisi telah mengklarifikasi video yang beredar tersebut. Polisi rupanya menangkap tiga perusuh yang bersembunyi di dalam ambulans PMI. Para perusuh itu membawa batu dan bom molotov yang telah disita polisi sebagai barang bukti.
Polisi telah mengklarifikasi video yang beredar tersebut. Polisi rupanya menangkap tiga perusuh yang bersembunyi di dalam ambulans PMI.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Kamis, mengungkapkan, awalnya anggota Brimob dilempari batu oleh perusuh di kawasan Pejompongan. Kemudian, perusuh yang membawa batu dan bom molotov itu mencari perlindungan dengan masuk ke ambulans PMI.
”Anggapan anggota Brimob bahwa mobil (ambulans) itu juga digunakan oleh perusuh,” kata Argo.