Petrokimia Gresik Siapkan 787.280 Ton Pupuk Bersubsidi
PT Petrokimia Gresik menyiapkan 787.280 ton pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan selama musim tanam pada Oktober 2019 hingga Maret 2020.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
GRESIK, KOMPAS — PT Petrokimia Gresik menyiapkan 787.280 ton pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan selama musim tanam pada Oktober 2019 hingga Maret 2020. Stok pupuk bersubsidi disiapkan hingga empat kali lipat dari jumlah minimal untuk mencegah kelangkaan saat dibutuhkan petani.
Manajer Hubungan Masyarakat Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan, Kamis (26/9/2019), di Gresik, mengatakan, pihaknya mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi 5,24 juta ton dari total pupuk bersubsidi 8,87 juta ton selama 2019. Hingga saat ini, sebanyak 3,66 juta ton atau sekitar 70 persen sudah didistribusikan kepada petani.
Memasuki masa tanam Oktober 2019 hingga Maret 2020, Petrokimia Gresik menyediakan stok pupuk bersubsidi 787.280 ton. Pupuk yang tersedia adalah pupuk urea 47.776 ton, ZA 138.690 ton, SP-36 197.814 ton, NPK Phonska 342.834 ton, dan organik petroganik 60.168 ton. Stok yang tersedia merupakan bagian dari 1,26 juta ton pupuk bersubsidi yang disiapkan Pupuk Indonesia pada musim tanam mendatang.
”Sebagai langkah antisipasi kemungkinan lonjakan permintaan, Petrokimia Gresik meningkatkan ketersediaan stok pupuk bersubsidi hampir empat kali lipat dari ketentuan minimal yang disyaratkan pemerintah,” ujar Ihwan.
Sesuai ketentuan pemerintah, jumlah pupuk bersubsidi yang dimiliki oleh perusahaan minimal 188.018 ton. Stok yang tersedia harus bisa memenuhi setidaknya selama dua minggu, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15 Tahun 2013.
Sebagai langkah antisipasi kemungkinan lonjakan permintaan, Petrokimia Gresik meningkatkan ketersediaan stok pupuk bersubsidi hampir empat kali lipat dari ketentuan minimal yang disyaratkan pemerintah. (Muhammad Ihwan)
Ihwan menuturkan, pupuk bersubsidi dari Petrokimia Gresik akan disalurkan kepada petani di 22 kabupaten/kota di Jatim. Area penyaluran tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 10 kabupaten/kota. Sisanya penyaluran pupuk bersubsidi untuk 16 kabupaten/kota yang berasal dari Pupuk Kalimantan Timur.
Pihaknya memastikan penyaluran pupuk subsidi bisa lancar sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah. Penyaluran pupuk bersubsidi dari Petrokimia Gresik dikawal oleh 400 staf dan asisten perwakilan daerah penjualan. Mereka terus berkoordinasi dengan dinas pertanian, petugas penyuluh lapangan, kelompok tani, dan aparat keamanan setempat.
”Penyaluran pupuk bersubsidi didukung fasilitas distribusi yang cukup mumpuni, yaitu lebih dari 300 gudang penyangga dengan kapasitas sekitar 1,4 juta ton, lebih dari 650 distributor dan lebih dari 28.000 kios resmi,” ujar Ihwan.
Tidak curang
Dia mengingatkan distributor dan penyalur pupuk bersubsidi untuk tidak melakukan kecurangan dalam pendistribusian. Perusahaan tidak akan segan menindak tegas distributor dan penyalur pupuk bersubsidi yang melakukan penyelewengan. Jika kedapatan melakukan pelanggaran, baik distributor maupun penyalur bisa terancam hukuman maksimal lima tahun penjara.
Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono menambahkan, kapasitas produksi pupuk urea 1 juta ton per tahun, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mampu memproduksi produksi 460.000 ton per tahun. Peningkatan kapasitas itu berasal dari penambahan satu pabrik amonia-urea II.
”Peningkatan kapasitas membuat Petrokimia Gresik tidak hanya mampu melayani alokasi pupuk bersubsidi, tetapi juga bisa untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor,” ujarnya.