Siapa yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya, maka dia yang akan mampu bertahan. Filosofi ini diterapkan SSB Kabomania saat berlaga menghadapi lawannya di Liga Kompas Kacang Garuda U-14.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Tim yang mampu beradaptasi dengan kondisi lapangan mampu memetik kemenangan di pekan kedua Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2019-2020. Permainan tim menjadi lebih efektif tanpa terpancing memainkan umpan panjang.
Adaptasi dengan kondisi lapangan ini dilakukan SSB Kabomania saat berlaga melawan SSB Siaga Pratama di Lapangan Sepak Bola Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (29/9/2019). Kabomania berhasil memainkan filosofi permainan sepak bola Indonesia atau disebut Filanesia.
Mereka memainkan bola dari kaki ke kaki dan tidak mudah terpancing permainan SSB Siaga Pratama yang mengandalkan umpan panjang. Pola permainan tersebut membuat serangan Kabomania lebih mengalir dan efektif. Mereka selalu menjaga jarak antarpemain sehingga mampu mengontrol permainan.
Pelatih SSB Kabomania Imral Usman mengatakan, ia selalu mengajarkan sistem permainan filanesia pada saat latihan. Namun, ia tetap melihat kondisi di lapangan dan tidak memaksakan jika tidak memungkinkan. Satu hal yang ia tekankan yakni pemain harus bersabar dan tidak terpancing dengan permainan lawan.\
"Dalam latihan, kami selalu latihan untuk mengontrol irama permainan sehingga tidak terpengaruh dengan cara bermain lawan," kata Imral. Namun permainan apik Kabomania masih mampu diimbangi kiper Siaga Pratama Muhammad Favian Almaida yang tampil gemilang. Alhasil, Kabomania hanya mampu mencetak satu gol dan mereka menang dengan skor 1-0.
Sementara itu, SSB Villa 2000 dan SSB Benteng Muda IFA mampu mengalahkan lawannya dengan mengubah pola permainan di babak kedua. Kedua tim sengaja memainkan bola panjang di babak pertama untuk memancing lawan agar membuka pertahanan.
Pelatih SSB Villa 2000 Aven Kristian mengaku sengaja mengubah permainan pada babak kedua dengan umpan dari kaki ke kaki setelah melihat para pemain SSB Pelita Jaya tidak melakukan penjagaan dengan rapat. "Musuh sering melakukan umpan panjang langsung ke depan sehingga membuat jarak antarpemain sangat jauh dan kami pun bisa membongkar pertahanan lawan," ujar Aven.
Meskipun mampu menang dengan skor 3-1, ia merasa permainan bola kaki ke kaki anak asuhnya masih belum optimal karena kondisi lapangan yang kecil. Hal serupa juga dituturkan Pelatih Benteng Muda IFA Frido Yuwanto. Ia berhasil membangun kepercayaan diri anak asuhnya setelah pekan lalu kalah 0-7 dari Intan Soccer Cipta Cendikia. Pada babak pertama, ia sengaja memainkan bola panjang untuk melihat kekuatan SSB BTC, meskipun mereka harus mengambil risiko tertinggal satu gol terlebih dahulu di menit ke-23 yang dicetak Muhammad Radit Putra Satriyanto.
Setelah menemukan bentuk permainan terbaik, maka Frido berani menerapkan strategi penguasaan bola dan umpan pendek. Cara itu terbukti efektif sehingga Benteng Muda IFA berhasil mengembalikkan keadaan dengan skor 2-1.
Sementara itu tim promosi SSB Intan Soccer Cipta Cendikia yang pekan lalu tampil mengejutkan takluk dari SSB Matador Mekarsari. Kedua tim bermain dengan tempo cepat dan umpan pendek. Akan tetapi, Matador Mekarsari mampu menguasai lini tengah lapangan sehingga SSB Intan Soccer Cipta Cendikia sulit mengembangkan permainan. Pelatih SSB Matador Mekarsari Supriyono Prima mengatakan, lawan memiliki permainan yang agresif dan memiliki sentuhan umpan yang bagus.
"Kami matikan lini tengah mereka dan kombinasikan dengan umpan silang dari kedua sayap," kata mantan pemain timnas Indonesia di era Primavera tersebut. Dengan kondisi lapangan yang kecil, Supriyono tidak ingin memaksakan timnya untuk menguasai bola. Ia meminta pemainnya untuk fokus pada target mencetak gol.
Supriyono mengaku, timnya beruntung memiliki penyerang seperti Malik Kaldi yang sangat kreatif dan memiliki penyelesaian akhir yang bagus. Karena itu, ia meminta para pemain lainnya sering memberikan umpan pada Malik. Pada pertandingan ini, pemain nomor punggung 10 tersebut mencetak dua gol dan membawa Matador Mekarsari menang 2-1 atas SSB Intan Soccer Cipta Cendikia.