Kemenangan adalah hak siapa pun yang ingin meraihnya. Tidak terkecuali Sifa Hasan, pelari jarak jauh Belanda ini yang mampu menjadi yang tercepat di nomor 10.000 m putri.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
Pelari jarak jauh Belanda kelahiran Adama, Ethiophia Sifan Hassan mencuri perhatian dunia. Dia mampu meraih medali emas 10.000 meter (m) putri di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 di Doha, Qatar, dengan waktu 30 menit dan 17,62 detik. Pencapaiannya ini sekaligus meruntuhkan dominasi pelari Kenya dan negara-negara lain.
Final nomor 10.000 m putri ini digelar pada hari ke dua Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 Doha mulai 27 September hingga 6 Oktober. Adapun laga final 10.000 m putri berlangsung pukul 21.10 waktu Doha, Qatar atau pukul 01.10 Minggu (29/9) dini hari WIB.
Medali emas 10.000 m Sifan Hassan ini melengkapi koleksi medalinya di pentas Kejuaraan Atletik Dunia IAAF. Sebelumnya ia sudah meraih medali perunggu pada nomor 1500 m putri di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2015 Beijing lalu. Serta medali perunggu 5.000 meter Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2017 London lalu.
Hasil ini pun memperlihatkan lompatan prestasi yang luar biasa dari dirinya. Sebab Sifan Hassan baru mulai melakukan debutnya pada nomor 10.000 m di Stanford, Mei lalu. Di mana saat itu, catatan waktu Sifan Hassan yang 1 Januari nanti genap berusia 27 tahun, masih mencapai 31 menit dan 18,12 detik.
“Saya sangat senang karena saya telah menjadi pelari jarak menengah dan ini adalah ujian bagi saja,” tutur Sifan Hassan kepada wartawan, seperti yang juga dikutip iaaf.org, usai bertarung. Tidak apa-apa di awalnya, tambah Hassan. “Tetapi kemudian ketika mereka yang berada di depan saya menambah kecepatan, maka saya harus berusaha keras untuk tetap terhubungkan.”
“Saya tahu saya lebih dari pelari 1500 m dan 5 km. Jadi jika saya bisa dekat, saya akan memiliki cukup peluang untuk menang. Dia (Letesenbet Gidey dari Ethiopia - red.) terus berusaha untuk menambah kecepatan, tetapi dalam 800 m terakhir saya tahu. Saya sudah bisa mengatasi dirinya,” ucapnya.
Sifan Hassan juga memperlihatkan penampilan individunya yang sangat kuat. Karena sekali pun turun bersama rekan senegaranya, Susan Krumins yang finis di urutan ke-7 dengan catatan waktu 31 menit dan 5,40 detik, tetapi kedunya berlati terpisah.
Tidak seperti trio Kenya, Agnes Jebet Tirop, Rosemary Monica Wanjiru dan Hellen Obiri, maupun trio Ethiopia, Letesenbet Gidey, Senbere Tefeti serta Netsanet Gudeta.
Baik trio Kenya maupun trio Ethiophia ini sempat memimpin sejak 4.000 m. Setelah sebelumnya mereka menyusul dan mninggalkan Alina Reh dari Jerman yang sempat menjadi pendulum dalam 4 km pertama. Kemudian perlahan tapi pasti pertarungan terbagi dalam dua grup besar, dengan trio Kenya dan Ethiopia di depan. Dan tetap dibuntuti Sifan Hassan.
Sedangkan grup ke dua dipimpinan trio Amerika Serikat, Marielle Hall, Molly Huddle dan Emily Sisson. Termasuk Susan Krumins, rekan Sifan Hassan. Saat tersisa 2 lap terakhir, Gidey yang berada di urutan ke enam beraksi untuk menyusul dan meninggalkan rekan serta trio Ethiopia.
Pertarungan para atlet Kenya dan Ethiopia ini tidak mempengruhi Sifan Hassan yang tetap dengan langkahnya. Bahkan Hassan mampu memecah dominasi trio Kenya dan trio Ethiopia. Karena selangkah demi selangkah Hassan mampu membuntuti Gidey untuk berada di urutan ke dua. Bahkan menjelang bel, Hassan sudah mampu merayap dan menyusul ke depan Gidey.
Di sini lah Sifan Hassan beratraksi, dengan hanya menyelesaikan satu putaran terakhir dengan waktu 61 detik, untuk meninggalkan Gidey lebih dari 20 meter di belakangnya. Sekaligus menobakan dirinya sebagai peraih medali emas 10.000 meter putri Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 Doha.
Letesenbet Gidey sendiri mencapai finis dengan waktu 30 menit 21,23 detik untuk meraih posisi runner-up. Waktu tersebut merupakan waktu terbaiknya. Sama dengan yang dicapai Agnes Jebet Tirop yang membelah garis finis dengan waktu 30 menit dan 25,20 detik, yang juga menjadi waktu terbaik dirinya.
Medali perunggu ini sekaligus menjadi medali perunggu dirinya. Setelah dua tahun lalu saat Kejuaraan Atletik Dunia IAAF berlangsung di London, Tirop juga meraih medali perunggu pada nomor yang sama.
Sifan Hassan bersama pelatihnya, masih akan memutuskan, apa kah dia selanjutnya bakal turun pada nomor 1500 meter atau 5000 meter. Yang pasti apa pun yang diputuskan, sang \'ratu jarak jauh Belanda\' Sifan Hassan ini akan kembali menjadi fovorit untuk meraih medali emasnya.