Kerja keras Zinedine Zidane memulihkan pertahanan Real Madrid mulai membawa hasil. Kini fokusnya beralih untuk mempertajam serangan.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
MADRID, MINGGU - Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane menempuh jalan panjang untuk membangkitkan tim dari keterpurukan. Pada laga kontra Atletico Madrid yang berakhir imbang 0-0 di Stadion Wanda Metropolitano, Minggu (29/9/2019) dini hari WIB, Zidane sudah menempuh separuh perjalanan. Ia mulai bisa mengatasi masalah pertahanan yang rapuh dan kini berusaha mengembalikan ”El Real” sebagai tim yang memiliki serangan mematikan.
Derbi Madrid kali ini gagal menyajikan gol-gol indah dan lebih mempertontonkan duel di lini tengah. Namun, hasil laga ini merupakan salah satu pencapaian besar Real pada musim 2019-2020. Malam itu, Real sukses menjaga gawangnya tetap utuh, tidak kebobolan dalam tiga laga beruntun di Liga Spanyol untuk pertama kalinya sejak musim 2015-2016 atau empat tahun lalu.
”Kami sudah berusaha keras untuk membuat pertahanan kami jauh lebih solid,” kata bek sekaligus kapten Real Madrid, Sergio Ramos.
Kemajuan pada sektor pertahanan ini mampu meningkatkan moral para pemain. Dengan satu poin yang diperoleh di Wanda Metropolitano, El Real kini mengumpulkan 15 poin dan tetap bertahan di puncak klasemen jika Real Sociedad gagal menaklukkan Sevilla, Senin (30/9) dini hari WIB.
Kekalahan Real dari Paris Saint-Germain 0-3 pada laga perdana Liga Champions menjadi titik yang menyadarkan Zidane untuk segera berbenah. Sejak laga itu, Zidane meminta para pemain dengan naluri menyerang untuk ikut memikirkan pertahanan. Pemain seperti Eden Hazard, James Rodriguez, hingga Gareth Bale, harus mau berkorban mengurangi ego untuk menyerang.
Pendekatan itu pun membuahkan hasil ketika Real tidak lagi kebobolan saat mengalahkan Sevilla dan Osasuna. Saat melawan Atletico, Zidane kemudian memilih Fede Valverde, bukannya Isco atau Rodriguez, untuk menemani Casemiro dan Toni Kroos di lini tengah. Hasilnya, Valverde tampil efektif. Ia terus berlari untuk merebut bola dan memastikan bola tetap berada di kaki rekan setimnya.
Menghadapi Real yang kini punya pertahanan lebih solid, Atletico hanya mampu melakukan satu kali tembakan tepat ke gawang. Mereka gagal memanfaatkan keuntungan sebagai tim tuan rumah untuk menjegal rival besarnya. Dengan hasil imbang itu, Atletico hingga Minggu malam masih tertahan di peringkat ketiga klasemen dengan 14 poin.
Pasca Ronaldo
Zidane mengapresiasi kekompakan yang sudah ditunjukkan para pemainnya, terutama dalam hal bertahan.
”Sebuah tim bisa memenangi laga jika bisa bertahan. Namun, kami harus lebih bagus lagi dalam menyerang,” kata Zidane seperti dikutip harian olahraga Mundo Deportivo.
Memulihkan ketajaman serangan bukan hal yang mudah bagi Zidane karena Real tidak lagi memiliki Cristiano Ronaldo, yang pindah ke Juventus pada awal musim 2018-2019. Kehadiran Ronaldo sangat vital karena pemain berjuluk CR7 itu tidak hanya punya naluri sebagai predator gol, tetapi juga bisa menyumbang kreativitas dalam menyerang.
Ketika masih diperkuat Ronaldo pada musim 2017-2018, Real mengoleksi 94 gol di La Liga. Jumlah gol itu menyusut pada musim berikutnya menjadi 63 gol. Setelah menjalani tujuh laga La Liga musim ini, Real baru mengoleksi 12 gol.
Real sudah memperkuat lini serangnya dengan membeli Hazard, tetapi pemain asal Belgia ini belum bisa memperlihatkan karakter aslinya seperti saat membela Chelsea musim lalu.
”Hazard sedikit lagi bisa kembali ke bentuk permainan terbaiknya. Dia sudah bermain sebaik mungkin,” ujar Zidane.
Karim Benzema tetap menjadi tumpuan serangan El Real. Namun, ia berhadapan dengan kiper Atletico, Jan Oblak, yang malam itu juga tampil gemilang. Sundulan keras Benzema pada babak kedua sudah tepat mengarah ke gawang dan Oblak masih bisa melayang untuk membuang bola tersebut.
”Itu adalah penyelamatan standar bagi seorang kiper,” ujar Oblak.
Meski gagal menang, hasil imbang itu membuat posisi Atletico tetap aman untuk melanjutkan persaingan di papan atas. Selain itu, Atletico dengan wajah skuad yang baru mampu membuktikan masih bisa bersaing dengan tim seperti Real.
”Ini merupakan laga yang sulit. Kami dan Real sama-sama tidak memiliki elemen terpenting untuk memenangi laga,” kata pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Setidaknya, Atletico dan Real masih unggul atas Barcelona yang pada laga sebelumnya mengalahkan Getafe 2-0. Barcelona menang pada laga tandang untuk pertama kalinya pada musim ini. Kini Barcelona mengumpulkan 13 poin setelah menjalani tujuh laga dan untuk sementara berada di urutan keempat klasemen.
Posisi kedua masih dikuasai tim promosi Granada, yang meraih kemenangan keempat musim ini dengan mengalahkan Leganes, 1-0. Posisi papan akas ini akan berubah jika Sociedad bisa mengalahkan Sevilla. (AFP/REUTERS)