Pemerintah Pastikan Pelayanan Kesehatan di Wamena Tetap Berjalan
Pemerintah menjamin tenaga kesehatan tetap berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, agar pelayanan kesehatan untuk warga tetap berjalan. Selain dari sipil, tenaga kesehatan dari TNI dan Polri akan diturunkan.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah menjamin tenaga kesehatan tetap berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, agar pelayanan kesehatan untuk warga tetap berjalan. Selain dari sipil, tenaga kesehatan dari Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI akan diturunkan.
Pemerintah juga akan memastikan bantuan logistik medis tetap terkirim menggunakan pesawat Hercules. Adapun pasokan logistik yang dikirimkan sesuai dengan daftar yang diberikan dinas kesehatan pemerintah daerah setempat.
Menteri Kesehatan Nila F Moloek menyatakan hal itu dalam konferensi pers terkait keamanan tenaga kesehatan di Papua, Senin (30/9/2019) di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Kegiatan itu dihadiri sejumlah pengurus berbagai asosiasi di bidang kesehatan. Mereka antara lain Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhilah, dan Ketua Persatuan Dokter Emergensi Indonesia Adib Khumaidi.
Selain itu juga hadir Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Musyafak dan Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Bambang Dwi Hasto.
Nila mengatakan, ada 31 dokter yang tetap bertahan di Wamena untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan bagi warga. Dari jumlah itu, sebanyak 16 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 15 orang lain di Puskesmas.
Dari 31 dokter itu terdapat 7 orang dokter spesialis, selebihnya dokter umum. Tujuh dokter spesialis itu terdiri dari dua orang dokter spesialis kandungan, dua orang dokter spesialis anak, satu orang dokter spesialis bedah, satu orang dokter spesialis patologi klinik, dan satu orang dokter spesialis penyakit dalam.
"Selain itu, akan ada tambahan tenaga medis gabungan dari TNI dan Polri yang akan bergabung dengan tim medis sipil. Tidak pandang latar belakang dan institusinya, urusan kemanusiaan semuanya sama," ujar Nila.
Akan ada tambahan tenaga medis gabungan dari TNI dan Polri yang akan bergabung dengan tim medis sipil. Tidak pandang latar belakang dan institusinya, urusan kemanusiaan semuanya sama.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Musyafak menyebutkan, ada 58 dokter dari Polri yang juga akan bertugas di Wamena.
Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Bambang Dwi Hasto menambahkan, TNI telah membawa kapal rumah sakit KRI dr Soeharso ke Perairan Papua. Di sana terdapat 66 dokter TNI yang siap bertugas di Wamena.
"Tidak hanya memberikan bantuan tenaga medis, anggota TNI dan Polri juga diperintahkan untuk melindungi semua fasilitas kesehatan di Wamena," kata Bambang.
Tidak hanya memberikan bantuan tenaga medis, anggota TNI dan Polri juga diperintahkan untuk melindungi semua fasilitas kesehatan di Wamena.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih menyambut baik hal itu. Keberadaan tenaga medis TNI dan Polri juga memberikan rasa aman bagi tenaga medis sipil dan warga yang sedang dalam perawatan.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhilah menambahkan, saat ini ada 34 tenaga perawat yang tersebar di seluruh Papua, beberapa diantaranya berada di Wamena.