JAKARTA, KOMPAS - Polres Metro Jakarta Selatan menangkap 197 orang pelajar yang terlibat dalam unjuk rasa di sekitar gedung parlemen Senayan, Senin (30/9/2019) malam. Beberapa pelajar membawa senjata tajam.
Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Suharyono, Selasa (1/10/2019), mengatakan, para pelajar diamankan karena terlibat demo di gedung parlemen Senayan. Para pelajar kebanyakan berasal dari Depok, Bogor, dan Tangerang.
Mereka mengaku tidak mengetahui aspirasi apa yang akan disampaikan kepada anggota DPR/MPR di akhir masa jabatannya. Mereka hanya tergerak ikut karena ajakan teman, ingin nonton, hingga dijanjikan sejumlah uang.
"Kebanyakan tidak tahu alasan kenapa ikut demo. Mereka hanya ikut-ikutan saja," ujar Suharyono.
Suharyono menambahkan, setelah diamankan pada Senin malam, para pelajar mendapatkan pembinaan di Mapolres Metro Jaksel. Pelajar kemudian dijemput oleh orangtua, wali, ataupun gurunya.
"Mereka disuruh membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Untuk pelajar yang dari DKI Jakarta, Polres juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mengarahkan kira-kira siswa akan mendapatkan sanksi apa," kata Suharyono.
Sejumlah siswa juga masih ditahan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan karena ketahuan membawa senjata tajam. Mereka masih dalam proses penyelidikan oleh pihak Unit PPA.
Dua orang siswa ditahan karena membawa senjata tajam. Mereka berasal dari sekolah menengah pertama di Jakarta. Keduanya saat ini masih berstatus sebagai saksi.
"Berdasarkan penyelidikan usia siswa yang membawa senjata tajam itu masih 13 tahun. Sesuai aturan di UU Perlindungan Anak tidak boleh ada penahanan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Andi Sinjaya.