Lobi Politik antara Golkar dan Gerindra Berjalan Alot
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berharap partai-partai Koalisi Indonesia Kerja bisa setuju agar Golkar mendapat kursi Ketua MPR. Partai Golkar pun masih akan melakukan rapat internal untuk membahas hal ini.
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lobi-lobi politik antara Fraksi Golkar dan Fraksi Gerindra diprediksi akan berlangsung alot untuk merebut posisi Ketua MPR periode 2019-2024. Kedua fraksi ini dirasa layak mendapatkan posisi Ketua MPR karena menjadi partai yang menempati urutan kedua dan ketiga dalam perolehan suara kursi DPR pada Pemilu Legislatif 2019.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily seusai mengikuti pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2019), mengatakan, proses lobi dengan Partai Gerindra kemungkinan akan berjalan alot. Golkar mengusung Bambang Soesatyo untuk maju sebagai Ketua MPR.
”Kelihatannya Gerindra yang paling mengincar posisi Ketua MPR. Namun, nantinya proses akan berjalan secara musyawarah dan mufakat,” ucapnya.
Kedua partai berpeluang besar menempati posisi Ketua MPR karena pada Pemilu 2019, Golkar berada di urutan kedua dengan perolehan 85 kursi DPR, sedangkan Gerindra berada di posisi ketiga dengan perolehan 78 kursi.
Ace pun berharap partai-partai Koalisi Indonesia Kerja bisa setuju agar Golkar mendapat kursi Ketua MPR. Selain itu, Partai Golkar pun masih akan melakukan rapat internal untuk membahas hal ini.
Terus melobi
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, upaya lobi dengan Partai Golkar juga sedang berjalan. Menurut dia, kemungkinan voting untuk pemilihan Ketua MPR pun masih terbuka.
”Kami telah usulkan agar Ahmad Muzani bisa maju sebagai Ketua MPR. Oleh sebab itu, kami masih harus melihat lobi-lobi antarfraksi dan dinamika pembahasan internal dalam partai,” katanya.
Politisi PKB yang juga menjadi anggota DPR terpilih, Abdul Kadir Karding, mengatakan, PKB awalnya memang mengusung Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai Ketua MPR. Namun, ia pun tidak mempermasalahkan jika nantinya Ketua MPR berasal dari Fraksi Gerindra ataupun Golkar.
”Kami memaklumi karena kedua partai tersebut menempati posisi kedua dan ketiga dalam perolehan kursi DPR di Pemilu 2019. Oleh sebab itu, kami tidak mempermasalahkan jika Muhaimin hanya menjabat sebagai pimpinan MPR,” ucapnya.