Bayern Muenchen datang untuk menguji seberapa jauh Tottenham Hotspur bisa mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi pada awal musim ini. Mereka pun datang membawa seorang predator gol.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Tottenham Hotspur mengawali musim ini dengan langkah berat karena baru meraih tiga kemenangan dari sembilan laga di semua kompetisi. Hasil buruk itu kemudian mengungkap adanya masalah yang dialami para pemain, seperti hilangnya motivasi yang mengikis kekompakan tim.
Pemain kunci, seperti Christian Eriksen, menyatakan ingin mencoba tantangan baru akhir musim lalu dengan kata lain ia ingin pindah. Tim besar, seperti Real Madrid, menunjukkan minatnya, tetapi kesepakatan transfer tidak pernah terjadi. Gelandang asal Denmark ini pun hanya tampil sebagai pemain inti dalam lima dari sembilan laga musim ini.
Status dua pemain kunci lain, yakni Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld, juga tidak jelas karena musim ini merupakan musim terakhir kontrak mereka. Sama seperti Eriksen, Vertonghen juga tidak tampil pada tiga laga pertama musim ini. Bek terbaik Spurs ini hanya duduk di bangku cadangan meski timnya menghadapi juara bertahan, Manchester City, pada laga kedua Liga Inggris.
Pemain lainnya, seperti Dele Alli dan Eric Dier, juga kehilangan jam terbang. Ketika tampil, mereka tidak menunjukkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Ketidakstabilan terjadi di dalam skuad Spurs dan Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, harus terbiasa mengakhiri laga dengan hasil imbang, bahkan kekalahan.
Mereka baru memenangi tiga dari tujuh laga Liga Inggris musim ini dan berada di peringkat kelima klasemen sementara. Bahkan, mereka disingkirkan Cholchester United, tim dari Liga Dua atau liga kasta keempat di Inggris, dalam laga putaran ketiga Piala Liga Inggris pada pekan lalu.
Kini, Pochettino tidak punya banyak waktu untuk mengatasi masalah ini karena mereka akan menjamu Bayern Muenchen pada laga kedua Grup B Liga Champions, Rabu (2/10/2019) pukul 02.00 WIB. Pochettino sadar, Muenchen merupakan lawan tertangguh pertama dari luar Inggris yang mereka hadapi.
Dalam situasi seperti ini, Pochettino merasa langkah terbaik yang harus dilakukan adalah berdamai dengan kesalahan yang mereka lakukan sejak awal musim. ”Dalam sepak bola, Anda harus terus termotivasi. Anda harus tetap tenang dan memiliki mental kuat. Yang terpenting adalah harus tetap percaya,” katanya, seperti dikutip UEFA.
Pochettino kembali mengingatkan perjalanan timnya saat mengawali Liga Champions musim 2018-2019. Mereka hanya memperoleh satu poin dari tiga laga pertama. Mereka kalah dari Inter Milan 1-2 dan dari Barcelona 2-4. Namun, Spurs tetap bisa melaju hingga ke babak final dan tampil sebagai runner-up setelah dikalahkan Liverpool.
”Awalnya tidak ada yang memercayai kami, tetapi kami bisa tampil di final. Inilah mengapa dalam sepak bola, hal terpenting bukanlah bagaimana Anda memulainya,” kata Pochettino, seperti dikutip BBC. Adapun pada laga pertama di Liga Champions musim ini, Spurs bermain imbang 2-2 melawan Olympiakos. Setidaknya, awal musim ini sedikit lebih baik dibandingkan dengan musim lalu.
Lagi pula, Vertonghen membantah kabar bahwa internal tim sedang goyah dan kekompakan sudah hilang. ”Saya masih melihat kegembiraan di kamar ganti. Kami masih ingin tampil di final seperti musim lalu,” ujarnya.
Kemenangan 2-1 atas Southampton, akhir pekan lalu, menjadi bukti tim masih solid. Laga itu tetap bisa dimenangi meski Spurs bermain dengan 10 orang sejak menit ke-31 dan kiper Hugo Lloris melakukan kesalahan yang menyebabkan Southampton bisa mencetak gol. Bola di kaki Lloris direbut Daniel Ings menjelang turun minum.
Ancaman Lewandowski
Namun, Spurs akan menghadapi Muenchen yang jauh lebih tangguh daripada Cholchester dan Southampton. Mereka belum bisa mengukur dengan pasti kekuatan Bayern karena kedua tim itu bertemu terakhir kalinya 35 tahun lalu. Satu hal yang pasti, Bayern memiliki striker haus gol seperti Robert Lewandowski.
Saat Bayern mengalahkan Padeborn, 3-2, pada laga Liga Jerman akhir pekan lalu, Lewandowski mencatat rekor sebagai pemain pertama Bundesliga yang mampu mencetak 10 gol dalam enam laga awal. CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge pun tidak sabar melihat Lewandowski bertemu bomber Spurs, Harry Kane.
”Mereka berdua adalah striker terbaik. Saya harap Lewandowski bisa mencetak satu gol lebih banyak dibandingkan dengan Kane,” katanya pada laman klub.
Muenchen kini juga punya Philippe Coutinho yang menunjukkan efektivitasnya menyuplai bola ke Lewandowski. Pemain pinjaman dari Barcelona itu sudah nyaman. ”Beberapa kali ia terlihat seperti menari dengan bola,” kata Pelatih Bayern Muenchen Niko Kovac. (AP/AFP)