Unjuk rasa mahasiswa dan warga sipil dalam beberapa hari terakhir memengaruhi persepsi investor. Kerusuhan yang timbul juga mengakibatkan kerusakan fasilitas publik di Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS Demonstrasi mahasiswa dan masyarakat sipil menentang sejumlah rancangan undang-undang kontroversial dalam sepekan terakhir cukup mengganggu persepsi investor portofolio. Pada perdagangan Selasa (1/10/2019), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup merosot 30,85 poin (0,5 persen) ke level 6.138,25. Dalam enam bulan ini, IHSG telah melemah 5,28 persen.
Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin terjadi di tengah penguatan bursa saham Asia. Indeks Nikkei225 di Jepang ditutup menguat 0,59 persen ke level 21.885,24. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,45 persen ke level 2.072,42. Adapun indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,53 persen di level 26.092,27.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan kemarin investor asing mencatatkan aksi jual senilai Rp 607,11 miliar di seluruh pasar. Pada hari sebelumnya investor asing mencatatkan aksi jual mencapai Rp 68,91 miliar.
Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, mengatakan, demonstrasi yang dimulai sejak pekan lalu cukup mengganggu persepsi investor pasar modal. Namun, daya tarik investasi portofolio dalam negeri masih terjaga, terbukti dari aliran modal masuk ke pasar surat berharga.
”Secara umum, selera investor untuk menanamkan modal portofolio di Indonesia masih besar. Buktinya, meski terjadi capital outflow di pasar modal, pasar obligasi tetap mengalami capital inflow,” ujar Josua.
Fasilitas publik rusak
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menghitung kerugian akibat kerusakan fasilitas transportasi publik akibat kerusuhan dalam demonstrasi. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo belum menerima laporan terkait seberapa banyak kerusakan fasilitas angkutan umum. ”Operator masih fokus pada pengalihan arus lalu lintas,” ujarnya.
Unjuk rasa pada Senin merusak sejumlah sarana angkutan umum, seperti halte Transjakarta, separator jalur bus Transjakarta, dan Stasiun Palmerah. Ada tiga halte bus Transjakarta yang rusak, yakni Halte Senayan JCC arah Pluit dan arah Pinang Ranti, serta Halte Petamburan.
Halte-halte itu penuh coretan. Kacanya juga pecah akibat lemparan benda keras. ”Kerusakan itu langsung diperbaiki sehingga bisa beroperasi normal keesokan paginya,” kata Syafrin. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pemprov sebenarnya sempat menghitung jumlah kerusakan akibat demonstrasi sebelum hari Selasa. Namun, demonstrasi terjadi lagi pada Selasa.
”Sesungguhnya kemarin kami sudah menghitung, tetapi ternyata ada serangkaian demonstrasi yang terjadi lagi. Akhirnya, itu semua sekarang dimonitor, baru nanti dapat kami umumkan setelah tuntas,” katanya. Anies berharap, jika nanti kembali terjadi demonstrasi, pengunjuk rasa tidak lagi merusak fasilitas publik. ”Mudah-mudahan tidak ada kegiatan yang merusak lagi sehingga nanti kami bisa mulai perbaikan,” ujarnya. (DIM/AYU/DIV)