YOGYAKARTA, KOMPAS Kebakaran di kampung padat penduduk di Kota Yogyakarta terulang. Rabu (2/9/2019) sekitar pukul 10.00, melanda sebuah gudang di wilayah Pasar Kembang, Kota Yogyakarta. Satu orang meninggal dalam peristiwa tersebut.
Berulangnya kebakaran menunjukkan pentingnya pemasangan hidran kering di kampung padat penduduk. Hal ini untuk memudahkan penanganan kebakaran di kampung yang sulit dijangkau mobil pemadam kebakaran.
Gudang yang terbakar berada di Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, tidak jauh dari Jalan Pasar Kembang. Bangunan itu terletak di kampung padat penduduk dengan jalan relatif sempit, selebar 1,5 meter.
Seorang saksi mata, Iwan (32), menuturkan, sebelum kebakaran tidak mendengar ledakan atau letusan. Tiba-tiba api membesar. Saat itu, Iwan berada di lantai 4 hotel tempatnya bekerja, persis di samping gudang yang terbakar.
Iwan pun berlari turun dan berteriak meminta bantuan. Warga lalu mencoba memadamkan api dengan perlengkapan seadanya. ”Setelah api besar, ada suara ledakan. Mungkin dari tabung gas karena di gudang itu ada kompor gas,” ujar Iwan.
Dua sepeda motor warga ikut terbakar. Kebakaran menghabiskan hampir seluruh bangunan gudang. Setelah api dipadamkan, petugas menemukan seorang warga, Yainudin (40), tewas. Pria itu sehari-hari sebagai tukang parkir di Stasiun Tugu, tak jauh dari lokasi kebakaran.
Perwira Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Gedongtengen Ipda Haryadi mengatakan, diduga korban tidur di gudang milik hotel setempat. Gudang itu berisi tripleks dan kayu. Sejauh ini, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.
Sabtu (28/9) malam, kebakaran juga terjadi di Kampung Ketandan, Kelurahan Ngupasan. Satu rumah terbakar, tetapi tidak ada korban jiwa. Anggota DPRD Kota Yogyakarta, Krisnadi Setyawan, mengatakan, kebakaran di kampung padat penduduk harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Yogyakarta.
Hidran kering
Menurut Krisnadi, perlu pemasangan hidran kering di kampung-kampung padat penduduk agar kebakaran bisa segera diatasi. Kesiapsiagaan warga mesti ditingkatkan. Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan, pihaknya telah memasang sejumlah hidran kering di kampung padat penduduk. ”Begitu ada kebakaran, hidran akan diisi air oleh truk air untuk memadamkan kebakaran,” ujarnya.
Kampung-kampung padat penduduk juga akan dibina menjadi kampung tangguh bencana. Kepala Seksi Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta Mahargyo menyatakan, hidran kering akan dipasang di semua kampung padat di Kota Yogyakarta. Namun, pemasangannya bertahap. (HRS/NCA)