DOHA, KAMIS - Sprinter andalan Inggris, Dina Asher-Smith, mampu mewujudkan mimpinya untuk meraih medali emas 200 meter di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 Doha, Qatar, Kamis (3/10/2019) pagi. Dengan capaian itu, Asher-Smith menorehkan sejarah sebagai sprinter perempuan pertama asal Inggris yang menjuarai nomor 200 meter.
Usai berlari kecil merayakan kemenangan tersebut, Asher-Smith tak kuasa menahan air mata bahagia. “Biasanya saya senang bicara, tetapi saat ini saya tidak bisa berkata apa-apa. Sejujurnya saya tidak pernah mengira saya akan menjadi juara. Saya pernah memimpikannya dan saat ini menjadi kenyataan,” ujar Asher-Smith, usai kejuaraan, seperti dilansir dari The Guardian.
Asher-Smith merengkuh medali emas 200 meter setelah menembus garis finis dengan waktu 21,88 detik di Stadion Internasional Khalifa Doha, Rabu (2/10) malam waktu setempat atau Kamis (3/10/2019) pagi WIB. Dengan catatan waktu tersebut, Asher-Smith mempertajam rekor dunia atas namanya sendiri yang dibuat pada Kejuaraan Atletik Eropa di Berlin 14 bulan silam, yakni 21,89 detik.
Sprinter berusia 23 tahun tersebut baru bisa meraih medali individunya setelah mengikuti 3 kali kejuaraan dunia mulai 2015 lalu di Beijing, China dan 2017 London. “Anda hanya menjadi favorit jika pergi ke lintasan dan melakukan apa yang orang harapkan dari anda. Dan saya benar-benar fokus dalam menyelesaikan pertarungan saya dengan baik,” tutur Asher-Smith yang kelahiran Orpington, Greater London, Inggris.
Tiga hari sebelumnya, Asher-Smith harus puas dengan meraih medali perak pada nomor 100 meter usai kalah dari Shelly-Ann Fraser-Pryce pada Senin (30/9/2019) dini hari. Fraser-Pryce (32) ternyata mampu menghapus semua keraguan atas dirinya yang baru melahirkan putra pada 7 Agustus 2017 lalu.
Namun, Asher-Smith tidak menyerah dan tetap melanjutkan mimpinya pada nomor 200 meter. “Saya tahu saya lelah dan bangun hari ini karena tahu ini adalah kesempatan individu terakhir. Dan ini lah saat saya melakukan semua pekerjaan saya,” kata Asher-Smith, kepada wartawan, seperti dikutip iaaf.org.
Kamis pagi itu, Dina Asher Smith berhasil menunjukkan kelasnya. Keluar dari blok star dengan cepat, Asher-Smith sudah langsung memimpin sendiri di depan, setelah melewati tikungan. Ketika memasuki lintasan 100 meter kedua yang lurus, dia sudah mulai meninggalkan Brittany Brown, sprinter asal Amerika Serikat, dengan jarak hampir dua meter.
Memang pertarungan kali ini serasa belum lengkap, mengingat dua jagoan 200 meter dunia, Dafne Schippers asal Belanda dan jawara Olimpiade 2016 asal Jamaika, Elaine Thomson mengalami cedera di babak awal. Sementara Shaunae Miller-Uibo yang diperkirakan bersinar musim ini, lebih memilih untuk bertarung pada nomor 400 meter Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019.
Mungkin juga hal itu yang membuat Asher-Smith sendiri turun di Doha dengan kepercayaan penuh. Hal ini sudah terlihat di babak heat maupun semifinal, di mana Asher-Smith mencatat waktu 22,23 detik dan 22,16 detik. Ini menjadi waktu tercepat di semifinal.
Di babak final, Brittany Brown yang tertinggal tiga meter di belakang Asher-Smith, meraih medali perak setelah mencapai garis finis dengan waktu 22,22 detik. Adapun medali perunggu untuk Mujinga Kambundji dari Swiss dengan catatan waktu 22,51 detik. Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 Doha berlangsung mulai 27 September hingga 6 Oktober nanti.