Tanggul Pesisir Jakarta Tak Sekadar untuk Antipasi Banjir
Pembangunan Kawasan Pesisir Terpadu Ibu Kota Nasional tak sekadar untuk mengantisipasi ancaman banjir rob. Pembangunan itu juga untuk memperbaiki daya dukung lingkungan Jakarta yang sudah kritis.
Oleh
Stefanus Ato/Fransiskus Wisnu
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan Kawasan Pesisir Terpadu Ibu Kota Nasional (NCICD) tak sekadar untuk mengantisipasi ancaman banjir rob. Pembangunan itu juga untuk memperbaiki daya dukung lingkungan Jakarta yang sudah kritis.
”Menurut saya, NCICD tidak hanya untuk pengendalian banjir, tetapi juga pada environmental remediation atau perbaikan lingkungan yang memang sudah melebihi daya dukungnya bagi Jakarta untuk dapat dikembangkan ke depan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam siaran pers yang diterima Kompas, di Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Pembangunan Kawasan Pesisir Terpadu Ibu Kota Nasional mencakup pembangunan tanggul pantai di pesisir Jakarta yang sudah dimulai sejak 2014. Pada 2014, Kementerian PUPR membangun tanggul tahap I di Pluit sepanjang 75 meter.
Pada tahun 2016-2018 dilanjutkan pembangunan tahap II sepanjang 4,5 kilometer (km) yang terdiri atas dua paket. Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, dengan panjang 2,3 km dan paket 2 di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing dengan panjang tanggul 2,2 km.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazali menambahkan, pembangunan tanggul pantai di pesisir Jakarta sampai saat ini masih dikerjakan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sementara terkait kemungkinan pelibatan swasta, dia mengatakan masih terkendala oleh aturan. ”Masih dikaji (aturan pelibatan swasta). Konsepnya tetap akan menggandeng swasta, terutama yang mendapat keuntungan dari pembangunan tanggul pantai,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, dari hasil penghitungan lapangan, panjang tanggul darurat yang harus dibangun sepanjang 29,058 km. Sejauh ini tanggul yang sudah dibangun memiliki panjang 8,225 km.
Achmad menambahkan, Kementerian PUPR sudah merencanakan pembangunan tanggul di tahun-tahun berikutnya menggunakan anggaran tahun jamak. Pada tahun 2020-2024 direncanakan ada penambahan pembangunan tanggul sepanjang 770 meter di Kali Baru dan Kamal Muara sepanjang 813 meter.
”Kami sudah berkoordinasi dengan DKI untuk pembagian tanggung jawab pembangunan karena swasta belum masuk,” kata Achmad.
Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali menjelaskan, tanggul yang sudah dibangun itu merupakan tanggul tipe A yang berfungsi mengantisipasi banjir rob. Tanggul tipe A memiliki dua jenis, yaitu tanggul pantai dan tanggul sungai.
”Untuk tanggul sungai, khususnya sungai yang kewenangannya ada di Kementerian PUPR, menjadi tanggung jawab pusat. Kalau tanggul pantai menjadi tanggung jawab bersama antara pusat, provinsi dan pengembang yang punya properti di pantai,” kata Firdaus.
Dirasakan masyarakat
Pembangunan tanggul pantai di pesisir Jakarta Utara mulai dirasakan manfaatnya oleh sebagian masyarakat pesisir. Sebagian daerah pesisir itu, terutama di Muara Baru dan Kali Baru, kini terbebas dari banjir rob.
Emi (35), warga RW 017, Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, mengatakan, tempat tinggalnya sudah bebas banjir rob sejak 2017. Hal itu tidak terlepas dari pembangunan tanggul pantai yang dibangun di tempat itu.
”Dulu belum ada tanggul, setiap bulan kalau air laut pasang, di sini terendam air laut. Tinggi airnya itu bisa sampai 2 meter,” katanya.
Pengakuan serupa juga disampaikan Syafrin (70), warga RW 003, Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Clincing. Dia mengatakan, meski air laut tidak sampai merendam perumahan warga, permukiman di sekitar pantai kumuh lantaran sampah laut yang dihempaskan ombak ke pantai.
”Di sini dulu penuh sampah karena sampah dari laut sebagian dibawa ombak ke sini. Tetapi, sekarang sudah bersih sejak ada tanggul. Tempat ini setiap sore dipakai warga untuk senam dan tempat main anak-anak,” katanya.