Lebih 50 Persen Guru Mengungsi, Aktivitas Pendidikan Masih Lumpuh
Lebih dari 50 persen tenaga pengajar di Wamena atau 248 orang dari 426 guru di ibukota Kabupaten Jayawijaya itu mengungsi pascakerusuhan yang terjadi pada 23 September 2019 lalu. Akibatnya aktivitas pendidikan lumpuh.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS- Lebih dari 50 persen tenaga pengajar di Wamena atau 248 orang dari 426 guru di ibukota Kabupaten Jayawijaya itu mengungsi pascakerusuhan yang terjadi pada 23 September 2019 lalu. Kondisi ini menyebabkan aktivitas pendidikan di 61 sekolah belum terlaksana hingga kini.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Bambang Budiandoyo saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (4/10/2019). Saat ini masih terdapat 198 guru yang bertahan di Wamena pascakerusuhan yang menelan 31 korban jiwa dan 97 warga luka-luka.
Dari data Kepolisian Daerah Papua, saat kerusuhan terjadi, massa membakar lima kantor, 465 ruko, 150 rumah, 165 motor dan 224 mobil serta truk. Mereka juga merusak puluhan kantor dan rumah warga.
"Dari hasil pendataan kami, tercatat sebanyak 19 dari 61 sekolah yang terdampak saat kerusuhan. Ada sekolah yang yang ruang gurunya dibakar massa dan belasan sekolah yang lain kacanya hancur terkena lemparan batu, " papar Bambang.
Kembali mengajar
Ia menuturkan, Bupati Jayawijaya John Richard Banua bersama Kapolres Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Tonny Ananda dan Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya Letnan Kolonel Inf Candra Dianto telah bertemu dengan para guru di Wamena pada Kamis kemarin. Dalam pertemuan itu, lanjut Bambang, bupati mengimbau para guru agar kembali mengajar seperti biasanya. Sebab, Pemkab Jayawijaya bersama TNI dan Polri menjamin keamanan mereka.
Pemkab Jayawijaya bersama TNI dan Polri menjamin keamanan mereka. (Bambang Budiandoyo)
"Rencananya 61 sekolah ini akan kembali memulai aktivitas belajar dan mengajar pada Senin (7/10/2019) ini. Kami akan memberikan pendampingan bagi para guru yang mengalami trauma akibat kerusuhan ini, " tutur Bambang.
Sementara itu, Dandim Jayawijaya Letnan Kolonel Inf Candra Dianto mengatakan, pihaknya bersama Polri dan warga setempat mulai membersihkan puing-puing bangunan pertokoan, rumah warga dan sekolah-sekolah yang terbakar di Jalan Hom-Hom hingga Pasar Wouma selama dua hari terakhir.
Kerja bakti bertujuan agar warga kembali bersemangat beraktivitas seperti biasanya sehingga aktivitas perekonomian dan pemerintahan dapat kembali berjalan seperti semula.
"Situasi di Wamena telah kondusif. Pasar Jibama dan Pasar Sinakma telah beroperasi kembali. Kami menghimbau warga agar tetap di Wamena karena situasi sudah aman, " tutur Candra.
Komandan Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura Marsekal Pertama TNI Tri Bowo Budi Santoso mengatakan, warga yang mengungsi dari Wamena ke Jayapura dengan pesawat Hercules belum berhenti hingga Jumat ini. Jumlah pengungsi yang meninggalkan Wamena diperkirakan telah mencapai sekitar 10.000 orang.
"Kami menyediakan tiga pesawat Hercules untuk mengangkut para pengungsi dalam delapan penerbangan pada Jumat ini," tutur Tri.