Di tengah-tengah ruas Jalan Raya Hayam Wuruk, Jakarta, ditemukan retakan yang muncul saat PT Palyja memasang pipa air. Perbaikan jalan pun sudah mulai dilakukan Jumat (4/10/2019).
Oleh
Nikolaus Harbowo/Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah-tengah ruas Jalan Raya Hayam Wuruk, tidak jauh dari Halte Olimo, Jakarta Barat, ditemukan ada retakan yang muncul saat PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) memasang pipa air dengan metode horizontal directional drilling. Perbaikan jalan pun sudah mulai dilakukan per hari ini, Jumat (4/10/2019).
Dari pantauan Kompas, retakan aspal dengan panjang sekitar 5 meter itu mengganggu lalu lintas di sekitar Jalan Raya Hayam Wuruk. Retakan berada di tengah dan memakan badan jalan sehingga kendaraan yang lewat harus menghindar dari sisi kanan dan kiri jalan.
Faisal (32), pengojek daring di sekitar Halte Olimo, tidak jauh dari lokasi retakan, menyebutkan, terjadi kemacetan kecil di sana selama dua hari terakhir. Namun, sejak kemarin, lokasi retakan itu telah ditutup dengan bedeng dan sedang dalam perbaikan.
”Mudah-mudahan perbaikan aspalnya cepat beres. Karena kalau pagi, kawasan ini jadi lumayan membuat macet, padahal semua orang pada buru-buru,” ujar Faisal.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho menjelaskan, retakan aspal muncul saat Palyja memasang pipa air dengan metode horizontal directional drilling (HDD). Metode HDD merupakan sebuah metode pengeboran berarah horizontal apabila pengeboran secara vertikal tidak dimungkinkan.
Saat dalam pengeboran, lanjut Hari, tiba-tiba petugas menemukan ada kabel Perusahaan Listrik Negara (PLN) di bawah tanah. Petugas pun menaikkan posisi pengeboran hingga akhirnya malah merusak lapisan aspal.
”Daripada kena kabel PLN, kan, bahaya, maka dia ngebor-nya dinaikin. Nah, saat dinaikin (mengebornya), kena lapisan atas,” kata Hari.
Meski demikian, kata Hari, perbaikan jalan sudah mulai dilakukan per hari ini. Dinas Bina Marga Bidang Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas akan mengawasi proses perbaikan jalan tersebut.
”Jadi, langsung diperbaiki. Artinya, dikembalikan seperti semula. Cepat (perbaikan jalan) itu, paling semingguan,” ucap Hari.