Semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Yunior Beregu Campuran 2019 di Kazan, Rusia, menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk membalas kekalahan dari Thailand di final Kejuaraan Asia Yunior.
Oleh
Yulia Sapthiani
·2 menit baca
KAZAN, KAMIS — Semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Yunior Beregu Campuran 2019 di Kazan, Rusia, menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk membalas kekalahan dari Thailand di final Kejuaraan Asia Yunior. Sebelum kemenangan dari tiga nomor diraih, pemain tak boleh lengah.
Pada final Kejuaraan Asia Yunior di Suzhou, China, 20-28 Juli, Indonesia sudah unggul 2-0 berkat kemenangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (ganda putra) dan Putri Kusuma Wardani (tunggal putri). Tinggal membutuhkan satu kemenangan untuk juara, Indonesia justru kehilangan tiga poin dari kekalahan Bobby Setiabudi (tunggal putra), Nita Violina Marwah/Putri Syaikah (ganda putri), dan Leo/Indah Cahya Sari Jamil (ganda campuran).
”Di Kejuaraan Asia, kami nyaris menang atas Thailand, mudah-mudahan sekarang menang. Kami belajar dari pertemuan sebelumnya, kalau pertandingan belum berakhir, ya, harus siap terus,” ujar Manajer Tim Indonesia Susy Susanti, dalam laman resmi PP PBSI, setelah Indonesia mengalahkan Hong Kong, 3-0, dalam perempat final Kejuaraan Dunia Yunior, Kamis (3/10/2019).
”Kami optimistis bisa mengatasi Thailand, asalkan pemain bisa yakin dan berani di lapangan. Untuk kekuatan, saya rasa imbang,” lanjut Susy.
Melawan tim unggulan ¾ itu, Indonesia yang menjadi unggulan teratas memiliki peluang meraih kemenangan dari semua nomor ganda. Tim ”Merah Putih” akan mengandalkan Leo/Daniel, yang masing-masing berperingkat ketiga dunia ganda putra yunior.
Pada ganda putri, Indonesia memiliki pasangan yang keduanya berstatus pemain nomor satu dunia yunior, yaitu Nita Violina Marwah/Putri Syaikah, adapun ganda campuran akan mengandalkan juara dunia Leo/Indah.
Keunggulan pada nomor-nomor ganda ini harus dimanfaatkan mengingat Thailand memiliki tunggal putra dan putri berperingkat satu dunia, yaitu Kunvalut Vitidsarn dan Chaiwan Phittayaporn. Namun, tunggal putri Indonesia, Putri, memiliki peluang meraih poin karena menang atas Phittayaporn pada dua pertemuan sebelumnya di Kejuaraan Asia.
Sementara itu, kemenangan atas Hong Kong didapat melalui tiga wakil pertama yang diturunkan, yaitu Leo/Indah, Putri, dan Christian Adinata. Leo/Indah membuka kemenangan dengan mengalahkan Lui Chun Wai/Yeung Pui Lam, 16-21, 21-13, 21-17. Setelah itu, Putri menang atas Serena Cheng Sin Yan Happy, 21-7, 21-18, sedangkan Christian menentukan kemenangan Indonesia setelah mengalahkan Jason Gunawan, 21-14, 21-23, 21-10.
Kemenangan 3-0 juga didapat Thailand atas Perancis. Jepang dan China, yang akan berhadapan pada semifinal, meraih kemenangan dengan skor yang sama, masing-masing atas Korea Selatan dan Denmark.
Pada Kejuaraan Dunia Yunior 2018 di Kanada, langkah Indonesia dihentikan Korea Selatan pada semifinal, 1-3. Indonesia tiga kali melangkah ke final, 2013-2015, tetapi tak pernah juara.
Setelah kejuaraan beregu campuran, yang memperebutkan Piala Suhandinata, kejuaraan dunia akan berlangsung dalam format individu, di tempat yang sama, pada 7-13 Oktober.