Kepolisian Resor Jayawijaya menetapkan lima tersangka baru dalam kasus kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu. Dengan demikian, total ada 12 tersangka dalam insiden yang menewaskan 31 orang dan melukai 97 orang itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kepolisian Resor Jayawijaya menetapkan lima tersangka baru dalam kasus kerusuhan di Wamena pada 23 September 2019. Dengan demikian, total ada 12 tersangka dalam insiden yang menewaskan 31 orang dan 97 orang luka-luka itu.
Hal ini disampaikan Kepala Polres Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Tonny Ananda saat dihubungi dari Jayapura, Sabtu (5/10/2019). Ia mengatakan, kelima tersangka itu terlibat dalam perusakan dan penganiayaan warga hingga meninggal dalam insiden tersebut.
Berdasarkan penyelidikan Polres Jayawijaya, umumnya korban meninggal karena terkena senjata tajam dan terjebak di dalam rumah serta ruko yang dibakar massa.
Para tersangka berasal dari berbagai latar belakang, yakni mahasiswa, pelajar SMA, warga sipil pengangguran, dan aparatur sipil negara.
”Sebanyak 12 tersangka itu dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang perusakan barang dan kekerasan secara bersama-sama. Kemungkinan jumlah tersangka akan terus bertambah sebab pemeriksaan terus berlangsung,” ujar Tonny.
Ia mengatakan, sejauh ini baru tiga dari lima tersangka yang telah ditahan di Markas Polres Jayawijaya. Sementara anggotanya masih mengejar dua tersangka lain.
”Kami telah menetapkan kedua tersangka tersebut masuk dalam daftar pencarian orang. Total sebanyak 10 tersangka yang berada di Rumah Tahanan Polres Jayawijaya,” ucap Tony.
Terkait situasi di Wamena, Tony menyatakan, kondisi Wamena telah pulih dan aktivitas perekonomian di sejumlah pasar tradisional telah berjalan normal kembali, seperti di Pasar Jibama dan Pasar Sinakma.
”Kegiatan belajar mengajar di 61 sekolah di Wamena juga dimulai pada Senin (7/10/2019). Kami menempatkan tiga personel pasukan dengan senjata di setiap sekolah,” lanjutnya.
Kondisi Wamena telah pulih dan aktivitas perekonomian di sejumlah pasar tradisional telah berjalan normal kembali.
Belasan ribu
Sementara itu, hingga Sabtu ini, jumlah pengungsi dari Wamena ke Jayapura yang menggunakan transportasi udara terus bertambah. Komandan Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura Marsekal Pertama TNI Tri Bowo Budi Santoso, di Jayapura, mengatakan, jumlah pengungsi sejak 24 September hingga saat ini mencapai 14.896 orang.
”Jumlah ini meliputi 10.096 warga yang dievakuasi menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara dan 4.800 pengungsi yang menggunakan pesawat komersial,” papar Tri.
Ia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan dua pesawat Hercules untuk mengevakuasi pengungsi yang ingin keluar dari Wamena untuk sementara waktu. Walakin, ujarnya, pihaknya juga menyatakan siap mengantar warga kembali ke Wamena.
”Kami akan memfasilitasi pengungsi seandainya ingin kembali ke Wamena. TNI AU siap mendukung program pemerintah agar situasi di Wamena bisa kembali pulih,” kata Tri.