Tingkatkan dan Jaga Profesionalisme TNI
Presiden menjanjikan penambahan anggaran, alutsista, dan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI. Langkah itu sebagai bagian dari dukungan terhadap profesionalisme TNI.
JAKARTA, KOMPAS Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja dan sejumlah prestasi yang diraih Tentara Nasional Indonesia dalam setahun terakhir. Pada saat yang sama, TNI perlu terus meningkatkan profesionalitas dan terus bersinergi dengan kementerian serta lembaga lainnya.
Dalam rangka mendukung penguatan TNI, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah. Langkah itu antara lain memperbarui organisasi TNI dengan menambah sedikitnya 750 jabatan baru untuk perwira tinggi dan kolonel; meningkatkan anggaran pertahanan dan kesejahteraan prajurit; integrasi tiga matra TNI, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara; serta pemenuhan target kekuatan pokok minimum tahap kedua.
Presiden menyampaikan hal itu pada Upacara Parade dan Defile Peringatan HUT Ke-74 TNI di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Dalam acara bertajuk ”TNI Profesional Kebanggaan Rakyat” tersebut, Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI AL Laksamana Siwi Sukma Adji, dan Kepala Staf TNI AU Marsekal Yuyu Sutisna.
Turut hadir dalam acara ini, antara lain, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres ke-6 RI Try Sutrisno, Wapres ke-9 RI Hamzah Haz, Wapres ke-11 RI Boediono, Sinta Nuriyah Wahid (istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid), dan Wapres terpilih periode 2019-2024, Ma’ruf Amin.
Peringatan HUT Ke-74 TNI itu juga dihadiri pimpinan dan anggota lembaga negara, seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, serta sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Masyarakat ramai menonton upacara di pinggir pangkalan udara. Ungkapan kekaguman terlontar saat melihat aksi prajurit TNI memecahkan balok dan pertunjukan aerobatik Jupiter. Saat pesawat tempur Sukhoi melintas dengan suara menggelegar, penonton juga bertepuk tangan. Masyarakat menahan napas saat prajurit TNI bergantian mempertontonkan kemampuan terjun infiltrasi yang tepat sasaran.
Salah satu yang membedakan pada HUT TNI kali ini adalah penampilan pesawat terbang tanpa awak CH-4. Dengan bantuan satelit, pesawat tanpa awak ini mampu terbang hingga radius 1.500-2.000 kilometer.
Apresiasi
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengaku bangga dengan keberhasilan yang diraih TNI seperti saat memenangi lomba menembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 tahun 2018 di Malaysia dan juga Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) sebanyak 12 kali berturut-turut. Apresiasi juga disampaikan atas kesigapan TNI yang selalu hadir membantu rakyat di wilayah bencana, termasuk kebakaran hutan, serta aktif ikut menjaga kelancaran dan keamanan pemilu serentak 2019.
”TNI juga selalu memastikan negara hadir di daerah terpencil, di daerah perbatasan, dan pulau-pulau terdepan Indonesia. TNI selalu manunggal dengan rakyat,” ujar Presiden Jokowi.
Terkait dengan upaya peningkatan profesionalisme TNI, Presiden berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas TNI. Untuk itu, anggaran pertahanan ditingkatkan dari Rp 121 triliun tahun 2019 menjadi Rp 131 triliun pada 2020.
Pemerintah juga mengupayakan kredit perumahan bagi prajurit TNI berjangka waktu hingga 30 tahun dan peningkatan tunjangan kinerja tentara menjadi 80 persen pada 2020.
Untuk perwira tinggi, kata Presiden Jokowi, harmonisasi tengah dilakukan untuk Rancangan Peraturan Presiden tentang Organisasi TNI yang berisi penambahan lebih dari 450 posisi baru untuk perwira berpangkat kolonel dan lebih dari 300 posisi baru untuk perwira tinggi.
Tiga perintah
Di era yang penuh kemajuan teknologi, menurut Presiden Jokowi, alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI harus semakin maju. Sumber daya manusia TNI juga harus semakin tangguh, semakin adaptif, dan berjiwa Sapta Marga.
Terkait dengan hal itu, Presiden memerintahkan tiga hal. Pertama, prajurit TNI harus mampu mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi baru. Kedua, prajurit TNI tidak boleh terjebak dalam ego matra, tetapi TNI juga harus bersinergi dengan kementerian dan lembaga lain, seperti polisi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, serta Badan Keamanan Laut. Ketiga, prajurit TNI wajib menjaga kemanunggalan TNI bersama rakyat melalui Operasi Bakti dan Program Tentara Manunggal Membangun Desa.
Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dalam peringatan HUT kali ini, TNI menegaskan keinginannya menjadi tentara profesional. Profesionalisme itu salah satunya ditunjukkan dengan makin adaptifnya TNI pada teknologi perang masa kini.
Jenderal (Hor) AM Hendropriyono meyakini bahwa TNI kuat dan solid dalam mendukung Presiden Jokowi yang terpilih secara sah dan demokratis dalam Pemilu 2019.
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo juga menekankan pentingnya profesionalisme TNI. Momentum ulang tahun ini sebaiknya digunakan untuk melakukan introspeksi akan nilai-nilai yang harusnya dijiwai TNI dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.
Menurut Gatot, definisi profesional yang tepat adalah apabila semua tindakan prajurit TNI diorientasikan bagi kemaslahatan bangsa dan rakyat Indonesia.
Perayaan HUT Ke-74 TNI juga diperingati serentak di sejumlah daerah, seperti Bali, Semarang (Jawa Tengah), Bandung (Jawa Barat), dan Medan (Sumatera Utara). Di Bali, peringatan HUT itu ditandai dengan tuntasnya misi Sersan Kepala I Dewa Gede Astawa dalam Run for Bali, yaitu berlari keliling Bali sejauh 374 kilometer.
(LAS/EDN/RTG/NSA/COK/DIT)