Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, akan melibatkan warga dalam mengantisipasi banjir tahunan. Oleh karena itu, menjelang musim hujan, masyarakat diajak membersihkan sungai serta drainase dari sampah dan sedimentasi.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, akan melibatkan warga dalam mengantisipasi banjir tahunan. Oleh sebab itu, menjelang musim hujan, masyarakat diajak membersihkan sungai serta drainase dari sampah dan sedimentasi.
Pengerukan sampah dan sedimentasi itu akan dilakukan di setiap kelurahan pada 9-31 Oktober. Musim hujan di Bandung diprediksi terjadi awal November.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, program bersih-bersih itu dinamai ”Mapag Hujan”. Program ini ditargetkan melibatkan lebih dari 2.000 orang.
Agar lebih masif, masyarakat juga dilibatkan untuk mengurangi dampak banjir saat musim hujan.
”Program Mapag Hujan dilakukan serempak di setiap wilayah. Agar lebih masif, masyarakat juga dilibatkan untuk mengurangi dampak banjir saat musim hujan,” ujarnya di Balai Kota Bandung, Senin (7/10/2019).
Kota Bandung dilintasi puluhan sungai dan anak sungai. Ibu kota Jawa Barat itu selalu dilanda banjir setiap musim hujan. Beberapa sungai yang sering meluap adalah Sungai Citepus, Cinambo, dan Cikiley. Tidak hanya merendam permukiman warga, banjir juga menggenangi jalan sehingga mengganggu lalu lintas.
Menurut Didi, sebagian besar sungai di Kota Bandung tidak berfungsi optimal menyalurkan air. Sedimentasi membuat daya tampung sungai berkurang, sementara sampah menyumbat aliran air sehingga gampang meluap.
”Jadi, sebelum musim hujan, fungsi sungai harus dimaksimalkan. Keterlibatan warga sangat penting karena mereka memahami titik-titik yang sering mengalami sumbatan,” ujarnya.
Didi menjelaskan, kegiatan bersih-bersih sungai dan drainase itu merupakan program jangka pendek. Pihaknya juga mempunyai program jangka panjang dalam menanggulangi banjir, seperti penanaman pohon di kawasan hulu, pembangunan kolam retensi, dan pembuatan drumpori di setiap rukun warga (RW).
Akan tetapi, dampak program jangka panjang itu belum optimal karena sebagian besar masih dikerjakan. Kolam retensi di Kecamatan Gedebage, misalnya, perkembangan pembangunannya masih 70 persen. Kolam seluas 8.000 meter persegi itu untuk menampung air dari Sungai Cinambo.
Pembuatan drumpori di setiap RW juga ditargetkan selesai pada 2020. Saat ini, Pemkot Bandung baru memiliki 550 drumpori. Setiap RW ditargetkan membuat minimal 10 drumpori. Dengan jumlah sekitar 1.500 RW, Kota Bandung diharapkan mempunyai 15.000 drumpori tahun depan.
Pembuatan drumpori memanfaatkan drum dengan kapasitas sekitar 220 liter. Drum memiliki 30 lubang sebagai jalur resapan air. Alat ini diyakini dapat mengurangi aliran air permukaan saat musim hujan.
”Karena program jangka panjang membutuhkan waktu pengerjaan, program jangka pendek akan dimaksimalkan. Paling tidak, dengan membersihkan sungai, banjir bisa dikurangi,” ujar Didi.
Tinggal pemerintah yang menggerakkan untuk berkolaborasi dengan warga.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, keterlibatan warga menjadi salah satu kunci dalam mengantisipasi banjir. Sebab, warga yang paling mengetahui titik-titik rawan banjir di lingkungan sekitarnya.
”Rasa gotong royong masyarakat Bandung masih tinggi. Tinggal pemerintah yang menggerakkan untuk berkolaborasi dengan warga,” ucapnya.
Yana juga mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah ke sungai dan drainase karena akan menyumbat saluran air. Dia mengusulkan agar tokoh masyarakat memberikan sanksi sosial bagi warga yang membuang sampah sembarangan sebagai efek jera.
Supendi (31), warga Astanaanyar, Bandung, menyambut baik program Mapag Hujan tersebut. Sebab, setiap musim hujan, rumahnya selalu direndam banjir luapan Sungai Citepus dengan ketinggian sekitar 1 meter.
Dia berharap warga di setiap kelurahan konsisten menjalankan program selama lebih dari tiga pekan itu. ”Semua warga harus kompak. Jangan sampai di hilir sudah dibersihkan, tetapi di hulu belum. Akibatnya, menyebabkan banjir di hilir,” ujarnya.