WAMENA, KOMPAS - Kementerian Sosial menyiapkan bantuan bagi 100 pemilik usaha kecil yang terdampak kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada 23 September 2019. Upaya ini bertujuan memotivasi para wirausaha agar kembali menggerakkan perekonomian di daerah itu.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menyatakan hal itu saat menemui sekitar 100 warga asal Jawa Barat di Wamena, Minggu (6/10/2019). Harry mengatakan, pihaknya menyalurkan bantuan sebesar Rp 500 juta bagi mereka yang tempat usahanya terdampak, seperti dirusak dan terbakar dalam kerusuhan.
Hal ini merupakan upaya pemerintah pusat untuk membantu para pemilik usaha kecil di Wamena. Tujuannya, agar mereka tidak pulang kampung dan bersedia tetap di Wamena untuk membangun daerah tersebut. ”Setiap pemilik usaha kecil mendapatkan bantuan Rp 5 juta. Kami akan mengucurkan bantuan dalam beberapa tahap. Tahap pertama untuk 100 orang. Dari pendataan sementara, ada 400 pemilik usaha kecil di Wamena,” paparnya.
Ia menuturkan, Kemensos telah menyalurkan bantuan bagi pengungsi di Wamena dan pengungsi yang telah berada di Jayapura, meliputi beras, bantuan dapur umum, paket sandang dewasa dan anak, tenda, selimut, dan kasur. Total nilai bantuan bagi semua pengungsi itu Rp 4,7 miliar.
Harry menambahkan, pihaknya menyiapkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memberikan pemulihan bagi pengungsi di enam lokasi di Wamena. Para ahli waris dari 31 korban yang meninggal dalam kerusuhan mendapatkan santunan Rp 15 juta.
”Kami melibatkan tim LDP dan 70 pendamping PKH di Wamena untuk kegiatan pemulihan dari trauma para warga pascakerusuhan. Mereka juga akan mendampingi para guru yang akan kembali mengajar, Senin (7/10) ini,” ujarnya.
Bertekad bertahan
Ketua Paguyuban Masyarakat Sunda Kabupaten Jayawijaya Entis Sutisna mengatakan, warga Jabar berjumlah 160 orang bertahan di Wamena karena merasa yakin situasi telah kondusif.
”Kami memilih tetap tinggal untuk membangun Wamena agar bangkit pascakerusuhan. Kami berharap pemerintah pusat membantu merehabilitasi rumah dan tempat usaha yang terdampak kerusuhan,” kata Entis. Pantauan Kompas, situasi Wamena masih sepi. Namun, aktivitas ekonomi mulai normal di sejumlah ruas jalan, seperti Jalan Yos Sudarso, Jalan Irian, Jalan Trikora, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sulawesi, Jalan Safre Darwin, dan Jalan Patimura.
Bupati Jayawijaya John Richard Banua saat ditemui di Gedung Ukumiarek Asso mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemensos agar pemberian bantuan bagi pemilik usaha tepat sasaran.
Ia menuturkan, status tanggap darurat pascakerusuhan di Wamena berakhir pada Minggu. Namun, pihaknya akan berbicara dengan berbagai pihak untuk memutuskan apakah status tanggap darurat perlu dilanjutkan. ”Saat ini, situasi keamanan di Wamena sudah membaik. Hasil pantauan kami, banyak warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing,” ucapnya.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw di Wamena, Minggu siang, mengatakan, Polri telah menambah 100 personel untuk memastikan situasi keamanan di Wamena terjamin.
”Saya juga menginstruksikan anggota untuk menjaga setiap sekolah yang akan memulai kegiatan belajar-mengajar pada Senin ini. Hal tersebut untuk memastikan para guru dan siswa tidak merasa khawatir,” katanya. (FLO)