BEIJING, MINGGU -- Presiden China Xi Jinping menjanjikan hubungan ”jangka panjang dan stabil” dengan Korea Utara. Seperti dimuat kantor berita Xinhua, pernyataan itu disampaikan Xi untuk menandai 70 tahun hubungan diplomatik China dengan Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, seperti dimuat kantor berita Korea Utara, KCNA, Minggu (6/10/2019), juga mengirimkan pesan kepada Xi bahwa hubungan ”persahabatan yang tidak terkalahkan” antara China dan Korea Utara akan abadi dalam jalan sosialisme. Kim menuturkan, kedua negara akan ”terus membela sosialisme dan menjaga perdamaian juga stabilitas Semenanjung Korea dan dunia”.
Korea Utara merupakan salah satu negara yang mengakui Republik Rakyat China setelah didirikan tahun 1949. Xinhua, mengutip Xi, mengatakan, hubungan antara China dan Korea Utara memiliki ”peran yang positif dan penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan”.
Sejak Maret 2018, Xi dan Kim telah lima kali bertemu. Xi merupakan pemimpin China pertama yang mengunjungi Korea Utara yang selama 14 tahun tertutup. Lawatan simbolik itu dilakukannya pada Juni 2019.
Pernyataan hangat dari Beijing soal hubungannya dengan Pyongyang muncul setelah parade militer yang megah memperingati 70 tahun berdirinya China, Selasa (1/10/2019). Pernyataan itu juga muncul sehari setelah putaran terakhir negosiasi denuklirisasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara di Stockholm, Swedia.
Pyongyang yang dijatuhi tiga sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa karena program nuklir dan rudal balistiknya menyatakan, negosiasi dengan AS di Swedia gagal karena AS ”sangat mengecewakan kami”. Akan tetapi, Washington mengatakan, dalam pembicaraan dengan Pyongyang ada ”diskusi yang baik”.
Pembicaraan antara AS dan Korea Utara di Swedia merupakan kelanjutan dari pembicaraan isu denuklirisasi Korea Utara yang buntu seusai Kim dan Presiden AS Donald Trump bertemu Februari 2019 di Hanoi, Vietnam. Negosiasi ini juga digelar beberapa hari setelah Pyongyang kembali menguji peluncuran rudal balistik dari kapal selam.
Sejak AS dan Korea Utara memulai negosiasi, Rusia dan China telah meminta PBB mencabut sanksi atas Pyongyang demi menciptakan momentum dalam proses denuklirisasi Korea Utara. (AFP)