Kabut Asap Akibat Gambut Terbakar Masih Selimuti Pulang Pisau
Hujan selama seminggu menghilangkan titik api di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tetapi di Kabupaten Pulang Pisau, salah satu lokasi titik api terbanyak, masih diselimuti kabut asap.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS – Hujan selama seminggu menghilangkan titik api di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tetapi di Kabupaten Pulang Pisau, salah satu lokasi pusat kebakaran gambut, masih diselimuti kabut asap.
Dalam seminggu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda Kota Palangkaraya dan sekitarnya. Kabut asap pun hilang.
Menurut data citra satelit LAPAN, sejak 24 September sampai 30 September 2019, jumlah titik panas mencapai 717 titik lalu menurun pada 1 Oktober sampai Senin (7/10/2019) menjadi 72 titik panas yang tingkat kepercayaannya mencapai 70 persen lebih.
Titik panas itu tersebar di Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Kabupaten Pulang Pisau. Senin pagi di Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau, kabut asap menyelimuti cukup pekat hingga beberapa anak sekolah memilih untuk tidak berangkat ke sekolah.
“Kami datang ke sini pagi itu belum terlalu pekat asapnya, sekitar jam 10 pagi justru pekat asapnya, malah makin siang makin pekat,” ungkap Koordinator Sekretaria Bersama (Sekber) Anti-Asap Kartika Sari.
Kami datang ke sini pagi itu belum terlalu pekat asapnya, sekitar jam 10 pagi justru pekat asapnya, malah makin siang makin pekat
Kartika dan beberapa anggotanya datang ke Desa Gohong untuk membagikan masker dan tabung oksigen gratis ke warga di desa tersebut. Selain itu, bersama Sahabat Kemanusiaan, mereka juga membagikan susu, biskuit, dan vitamin untuk anak-anak sekolah.
“Ada juga obat tetas mata untuk Masyarakat Peduli Api yang siap kalau ada kebakaran di sekitar desa,” kata Kartika.
Kepala Desa Gohong Yanto L Adam mengungkapkan, asap yang menyelimuti desanya sebagian besar berasal dari wilayah kebakaran di luar desa. Menurutnya, di Desa Gohong tidak ada kebakaran.
“Ini tampaknya asap kiriman dari desa-desa tetangga, kalau di sini sebagian besar wilayah sudah tidak terbakar lagi,” ungkap Yanto.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) Muhammad Arif Rahman mengungkapkan, prediksi cuaca dalam seminggu ke depan menunjukkan ada hujan dengan intensitas rendah hingga sedang dan bahkan berpotensi lebat.
Arif menjelaskan, ada beberapa wilayah yang akan terus berawan seperti Kota Palangkaraya, Kabupaten Murung Raya, Gunung Mas, Barito Utara, dan Katingan. Sedangkan Kabupaten Pulang Pisau, sudah seminggu ini tidak ada hujan.
Selain itu, BMKG juga memberikan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi berkisar antara 1.25 – 2.50 meter. Potensi ini terjadi di wilayah perairan selatan Kalimantan Tengah. “Diimbau bagi masyarakat pesisir agar lebih berhati-hati ketika sedang beraktivitas di laut,” kata Arif.
Hujan menghapus sebagian besar kebakaran hutan dan lahan. Udara kian membaik dan masyarakat pun tidak khawatir lagi untuk beraktivitas di luar.