Negosiasi AS-China Kembali Tarik Perhatian Pasar Global
Pasar saham Asia naik tipis pada awal perdagangan hari Senin (7/10/2019), setelah data menunjukkan tingkat pengangguran di Amerika Serikat turun ke level terendah dalam hampir 50 tahun.
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
TOKYO, SENIN — Pasar saham Asia naik tipis pada awal perdagangan hari Senin (7/10/2019), setelah data menunjukkan tingkat pengangguran di Amerika Serikat turun ke level terendah dalam hampir 50 tahun. Data tingkat pengangguran di AS itu juga meredakan kekhawatiran perlambatan negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Lanjutan negosiasi dagang AS-China dan perkembangan langkah perdagangan Washington atas Uni Eropa menjadi sentimen bagi pasar saham global pekan ini.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,25 persen. Indeks saham Nikkei Jepang naik 0,29 persen, sedangkan bursa saham Australia naik 0,48 persen. Imbal hasil AS naik tipis karena data hari Jumat pekan lalu di pasar tenaga kerja AS menunjukkan bahwa Bank Sentral AS (The Federal Reserve) mungkin tidak perlu memangkas suku bunga lebih lanjut.
Sentimen terhadap ekonomi AS memburuk tajam pekan lalu setelah keluarnya data yang mengecewakan tentang manufaktur dan jasa. Data itu mengindikasikan efek lanjut perang perdagangan yang ditempuh AS. Terkait hal itu, lebih banyak penurunan suku bunga dinilai akan diperlukan untuk mencegah potensi resesi di negara itu.
Dalam jangka pendek, peningkatan data pekerjaan di AS telah meredakan beberapa kekhawatiran ini. Meski demikian, para pedagang memperingatkan bahwa risiko penurunan sangat besar masih berpeluang terjadi pada masa datang. Tingkat pengangguran AS turun menjadi 3,5 persen pada bulan September untuk mencapai yang terendah sejak Desember 1969.
Fokus pun kini akan bergeser ke putaran berikutnya negosiasi perdagangan AS-China yang diharapkan digelar di Washington pada 10-11 Oktober mendatang. Publik global bakal melihat, apakah kedua pihak dapat mengakhiri perang perdagangan selama setahun ini yang telah melukai pertumbuhan global dan meningkatkan risiko resesi.
”Pertumbuhan pekerjaan yang moderat dan inflasi yang lemah di AS relatif positif bagi saham,” kata Shusuke Yamada, kepala strategi valas dan ekuitas Jepang di Merrill Lynch Japan Securities di Tokyo.
”Namun, dollar AS sedikit lunak menuju pembicaraan perdagangan AS-China. Saya melihat beberapa ruang lingkup untuk kenaikan yen, tetapi sepertinya tidak akan menjadi langkah besar yang lebih tinggi.”
Pertumbuhan pekerjaan yang moderat dan inflasi yang lemah di AS relatif positif bagi saham.
Saham berjangka AS turun 0,35 persen di Asia pada hari Senin setelah Indeks S&P 500 berakhir 1,4 persen lebih tinggi pada hari Jumat. Di pasar mata uang, yen naik sedikit dan yuan merosot setelah media Bloomberg melaporkan bahwa pejabat China memberikan sinyal bahwa mereka semakin enggan untuk menyetujui kesepakatan perdagangan luas yang ditempuh oleh Presiden AS Donald Trump. Yuan melemah sekitar 0,20 persen dalam perdagangan luar negeri menjadi 7,1285 yuan per dollar AS.
Pemerintah AS dan China telah saling menerapkan perang tarif barang-barang satu sama lain sebagai bagian dari perselisihan jangka panjang mengenai praktik perdagangan Beijing. Bank-bank sentral di seluruh dunia telah melonggarkan kebijakan untuk mengimbangi dampak negatif dari perang dagang itu.
The Fed telah menurunkan suku bunga dua kali tahun ini, tetapi pasar pekerjaan yang kuat menunjukkan penurunan suku bunga lebih lanjut mungkin tidak diperlukan. Imbal hasil surat utang US Treasury 10 tahun naik menjadi 1,5187 persen dibandingkan dengan penutupan AS di level 1,5140 persen pada hari Jumat.
Kekhawatiran tentang ketidakstabilan politik di Hong Kong dinilai juga dapat melukai sentimen pasar setelah tentara China mengambil langkah yang tidak biasa dalam mengeluarkan peringatan kepada pemrotes anti-pemerintah di Hong Kong selama akhir pekan. Empat bulan protes di bekas wilayah jajahan Inggris itu sering disertai kekerasan, bisa mendorong Hong Kong ke jurang resesi, sekaligus menjadi tantangan serius bagi kontrol Beijing atas kota itu.