Partai Sosialis Portugal yang dipimpin oleh Perdana Menteri Antonio Costa akhirnya memenangi pemilu Portugal, Minggu (6/10/2019). Namun, kemenangan itu tanpa diiringi dengan perolehan kursi mayoritas di parlemen.
Oleh
Kris Mada
·2 menit baca
LISABON, MINGGU — Partai Sosialis Portugal yang dipimpin oleh Perdana Menteri Antonio Costa akhirnya memenangi pemilu Portugal, Minggu (6/10/2019). Namun, kemenangan itu tanpa diiringi dengan perolehan kursi mayoritas di parlemen.
Dengan dukungan dua partai sayap kiri, Sosialis merebut 106 kursi dari 230 kursi di majelis. Partai oposisi, yaitu Sosial-Demokrat (PSD), meraih 77 kursi.
Situasi itu menuntut Sosialis membutuhkan dukungan dari partai-partai lain untuk menopang pemerintahan. Sejauh ini Partai Manusia-Hewan-Alam mengisyaratkan siap menyokong pemerintahan Costa.
Syaratnya, pemerintahan Costa mau menerapkan kebijakan yang ramah lingkungan. ”Pertanyaannya adalah apakah tangan kita akan terikat atau tidak. Kita harus kuat untuk menjamin empat tahun yang stabil dan tidak menjadi periode pemerintahan yang pendek,” kata Costa.
Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa menyebut Portugal menghadapi banyak tantangan di masa depan. Tantangan itu termasuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. Selama ini, Inggris adalah salah satu pasar ekspor utama Portugal. Brexit dikhawatirkan menyulitkan proses ekspor Portugal.
”Masa empat tahun ke depan akan menentukan bagi Portugal,” ujarnya.
”Saya memilih Costa lagi. Dia bekerja baik untuk kami. Mewakili warga, mempertahankan warga, dan saya berharap dia bisa berbuat lebih banyak jika menang,” kata pemilih di Lisabon, Fatima Abreu (81).
Seorang gelandangan, Luis Alberto Lopes Brazao (46), juga menyokong Costa. ”Saya dari keluarga miskin dan berusaha keras untuk hidup. Saya percaya pemerintahan ini,” katanya.
Selama masa pemerintahannya, Costa memangkas pengangguran dari 10 persen lebih menjadi 6 persen. Ekonomi terus tumbuh dan mencapai 2,1 persen pada 2018. Tahun ini, perekonomian Portugal sudah tumbuh hingga 1,9 persen.
Pelancong asing dan ekspor menjadi andalan pertumbuhan Portugal. Keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) melonggarkan kebijakan fiskal juga membantu perekonomian Portugal.
Kondisi Portugal jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum Costa memerintah. Pada 2014, perekonomian Portugal hanya tumbuh 0,2 persen. Menteri ekonomi Costa, Mario Centeno, membuat defisit APBN nyaris nol. Padahal, Costa memangkas sejumlah pajak, seperti pajak restoran dari 23 persen menjadi 13 persen. Pemangkasan itu bisa menggerakkan perekonomian.
Namun, pemerintahan Costa bukan tanpa masalah. Ia dituding terindikasi semakin ke kanan. Ada pula tuduhan nepotisme oleh anggota kabinet Costa.
Sebagian pemilih juga berharap ada perubahan pemerintahan. ”Selama empat tahun terakhir tidak bagus bagi saya. Sama saja dengan krisis 2009. Politisi berkata banyak hal dan semua baik-baik saja. Akan tetapi, gaji saya tidak naik sejak 2009,” kata Adriano Macedo (66), petugas kebersihan yang memberikan suara untuk Rui Rio. (AP/AFP/REUTERS/JOS)