Anak Rusun Digandeng Garap Operet ”Selendang Arimbi”
Yayasan Waroeng Imaji dan Soundkestra akan menggelar operet berjudul ”Selendang Arimbi” di Jakarta pada 16 November 2019. Sekitar 200 anak dan remaja yang tinggal di tiga rusun di Jakarta menjadi pemain operet tersebut.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Yayasan Waroeng Imaji dan Soundkestra akan menggelar operet berjudul Selendang Arimbi di Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada 16 November 2019. Sekitar 200 anak dan remaja yang tinggal di tiga rusun di Jakarta menjadi pemain operet tersebut.
Pendiri Yayasan Waroeng Imaji, Veronica Tan, di Jakarta, Senin (7/10/2019), mengatakan, pada 16 November mendatang, operet itu akan digelar dua kali, yakni pukul 14.00 dan 17.30. Lama setiap pertunjukan sekitar 1,5 jam. Tiket dapat dipesan mulai 25 September 2019 melalui www.akuanakrusun.com.
Tiket operet terdiri atas tiga kelas, yakni silver seharga Rp 350.000, gold seharga Rp 500.000, dan diamond seharga Rp 750.000. Para pemain Selendang Arimbi tinggal di Rusun Daan Mogot, Rawabebek, dan Pulogebang. Mereka berusia 7 tahun hingga 17 tahun.
Para pemain itu diaudisi dari total sekitar 400 anak berdasarkan kemampuan bernyanyi dan menari. Selama sebulan ini, para pemain Selendang Arimbi telah berlatih. Hasil penjualan tiket dan keuntungan sponsor akan dikembalikan untuk pelatihan anak-anak yang tinggal di rusun.
Operet tersebut berkisah tentang Arimbi yang berumur 12 tahun. Ia pandai menari dan gigih mematahkan berbagai rintangan untuk mewujudkan impiannya. ”Saya dapat banyak inspirasi dari para sesepuh, seperti Titiek Puspa dan Martha Tilaar,” ujar Veronica.
Lawrence Tjandra, anggota Kemitraan dan Komunikasi Event Coordination Aku Anak Rusun Team, mengatakan, Selendang Arimbi diramaikan 50 musisi. ”Selain itu, kami mengikutsertakan satu koreografer dan empat asisten. Ada juga guru akting,” katanya.
Sekitar 20 lagu akan meramaikan Selendang Arimbi. Pertunjukan tersebut distimulasi Operet Anak Rusun: Ada Gulali di Hatiku di Jakarta. ”Operet itu diadakan sekali pada September 2017 dan sukses sehingga disusul dua pementasan lain, November selanjutnya,” ujarnya.
Pertunjukan tersebut juga melibatkan anak-anak yang tinggal di rumah susun di lima lokasi dengan jumlah sekitar 140 orang. ”Para pemain operet itu berlatih reguler selama dua bulan. Latihan lalu diintensifkan dua minggu sebelum pertunjukan dengan bergabung di satu lokasi,” katanya.
Penulis naskah Selendang Arimbi, Vanda Parengkuan, mengatakan, lagu yang akan dimainkan di sela-sela operet itu seperti ”Kolam Susu”, ”Bujangan”, dan ”Andaikan Kau Datang”, tetapi liriknya disesuaikan untuk anak-anak. Para penonton diharapkan belajar tak berputus asa demi menggapai cita-cita.
Pertunjukan tersebut didukung Gerakan Kepedulian Indonesia sebagai koordinator rusun dan Gloriamus yang melatih para pemain Selendang Arimbi bernyanyi. Sebagian penonton anak kemungkinan tidak mengetahui lagu-lagu yang akan dinyanyikan.