Kemajuan proyek revitalisasi trotoar di wilayah Jakarta Utara yang ditangani Suku Dinas Bina Marga mencapai 80 persen. Penyelesaiannya ditargetkan paling lambat pada pertengahan November
Oleh
J Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kemajuan proyek revitalisasi trotoar di wilayah Jakarta Utara yang ditangani Suku Dinas Bina Marga mencapai 80 persen. Penyelesaiannya ditargetkan paling lambat pada pertengahan November.
”Semuanya masih on schedule,” ucap Kepala Seksi Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Libertus Sagala, Senin (7/10/2019). Keyakinan itu disampaikannya di tengah adanya kendala dalam penuntasan revitalisasi.
Libertus menjelaskan, untuk program penataan trotoar di Jalan Danau Sunter Utara, Kecamatan Tanjung Priok, inrit menuju sejumlah persil perlu disesuaikan dengan cara dipangkas ketinggiannya karena kondisi saat ini beberapa inrit tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan trotoar. Inrit merupakan akses keluar masuk dari persil (area pribadi) ke jalan umum serta sebaliknya dengan melintasi trotoar atau saluran air.
”Untuk itu, perlu ada koordinasi dengan pemilik gedung supaya mereka bisa menyesuaikan dengan trotoar kita,” ujar Libertus. Selain itu, mulut-mulut tali air mesti dibuat untuk mengalirkan air dari jalan ke saluran guna menekan risiko muncul genangan di jalan saat hujan.
Karena perlu waktu untuk diskusi bersama antara pemerintah daerah dan pemilik gedung, kemajuan revitalisasi trotoar di Jalan Danau Sunter Utara yang sepanjang 2,735 kilometer itu masih 85 persen. Penataan trotoar di Jakarta Utara menyasar ruas jalan sepanjang total 10 kilometer untuk tahun 2019.
Selain di kawasan Danau Sunter, pekerjaan trotoar di antaranya di Jalan Plumpang Semper, RE Martadinata, Gunung Sahari, Lodan, Pluit Timur, Pluit Indah, dan Dadap Raya. Lebar trotoar 2,5-3 meter, dilengkapi dengan ubin pemandu untuk membantu penyandang disabilitas berjalan serta bangku taman.
Kemajuan untuk revitalisasi secara keseluruhan di Jakarta sekitar 80 persen saat ini. Libertus mencontohkan, proyek di Jalan Lodan dan Jalan Pluit Timur, sudah hampir 92 persen, sedangkan di Jalan Dadap Raya masih lebih kurang 75 persen.
Revitalisasi trotoar disertai dengan pemindahan utilitas berupa kabel-kabel di udara ke dalam tanah, antara lain kabel internet, komunikasi, dan listrik. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta perusahaan yang memiliki kabel untuk menyediakan sendiri boks utilitas guna menempatkan jaringan utilitas mereka.
Libertus mengatakan, saat pemeliharaan dan perbaikan utilitas dilakukan pada masa mendatang, para pemilik kabel internet bisa melakukannya di boks utilitas mereka sehingga tidak sampai membongkar trotoar atau badan jalan. Namun, belum ada cara selain membongkar trotoar untuk perbaikan utilitas berupa pipa air bersih serta kabel PLN.
Meski demikian, Libertus menjamin pembongkaran hanya pada satu atau dua titik dengan dimensi yang relatif kecil, yaitu 50 cm x 50 cm serta dan waktu hanya satu atau dua hari.
Kori (80), pejalan kaki yang ditemui di Jalan Danau Sunter Selatan, Tanjung Priok, merasakan trotoar di sekitar lingkungan tinggalnya semakin nyaman. Ia pada Senin pagi berjalan kaki sekitar 250 meter dari Apartemen Maple Park ke halte menunggu JakLingko untuk berkendara ke Pasar Sunter Podomoro.
Tarif menumpang bus kecil JakLingko yang nol rupiah setiap perjalanan juga menurut Kori sangat membantu untuk menghemat pengeluaran dalam bepergian. Meski harus melalui cuaca panas terik saat berjalan kaki menuju pemberhentian JakLingko, ia tidak mempermasalahkannya karena ia pergi ke pasar cuma sepekan sekali.
Meski harus melalui cuaca panas terik saat berjalan kaki menuju pemberhentian JakLingko, ia tidak mempermasalahkannya karena ia pergi ke pasar cuma sepekan sekali.