Tahun ini, kekeringan yang terjadi di Kabupaten Tegal, Jateng meluas. Pada tahun-tahun sebelumnya, kekeringan hanya melanda dua kecamatan yakni Kecamatan Warureja dan Kecamatan Suradadi.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS -Tahun ini, kekeringan yang melanda Kabupaten Tegal, Jateng meluas. Jika sebelumnya, kekeringan hanya terjadi di dua kecamatan yakni Kecamatan Warureja dan Kecamatan Suradadi, kini meluas hingga lima kecamatan lainnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Tedjo Kisworo mengatakan tahun ini, kekeringan melanda sekitar tujuh kecamatan yakni, Kecamatan Suradadi, Kecamatan Warureja, Kecamatan Kedung Banteng, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Balapulang, Kecamatan Lebaksiu, dan Kecamatan Margasari. Adapun jumlah jiwa terdampak kekeringan di Kabupaten Tegal diperkirakan sedikitnya 100.000 jiwa.
"Jumlah itu lebih tinggi dari yang diperkirakan yakni 98.000 jiwa. Selain meluas, kekeringan tahun ini juga lebih panjang," kata Tedjo, Selasa (8/10/2019).
Menurut Tedjo, kekeringan diprediksi akan berakhir pada September 2019. Namun, hingga pekan kedua Oktober, kekeringan masih terjadi. Hujan yang diprediksi mulai turun pada awal Oktober, hingga pekan kedua Oktober belum juga turun. Padahal, anggaran yang disediakan untuk menganggulangi kekeringan sudah menipis.
Tedjo menjelaskan, tahun ini, BPBD Kabupaten Tegal menyiapkan anggaran sebanyak Rp 50 juta untuk membeli sekitar 680.000 liter air. Dari jumlah tersebut air yang sudah disalurkan sebanyak 440.000 liter. Adapun anggaran yang tersisa sebanyak Rp 18 juta.
"Jika dihitung, kami hanya mampu menyalurkan bantuan air bersih hingga November. Sebagai langkah antisipasi kekurangan air, kami mendorong instansi dan lembaga lain untuk memberikan bantuan penyaluran air bersih melalui program tanggung jawab sosial," tutur Tedjo.
Menurut Tedjo, selama ini banyak lembaga atau instansi lain yang turut membantu menyalurkan bantuan air bersih seperti Palang Merah Indonesia Kabupaten Tegal (534.000 liter) dan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tegal (1,5 juta liter). Tedjo berharap, semakin banyak lagi lembaga atau instansi yang ikut menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Tegal.
Jika dihitung, kami hanya mampu menyalurkan bantuan air bersih hingga November. Sebagai langkah antisipasi kekurangan air, kami mendorong instansi dan lembaga lain untuk memberikan bantuan penyaluran air bersih melalui program tanggung jawab sosial, tutur Tedjo.
Langganan
Salah satu warga Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Yuli (39) mengatakan, desanya menjadi daerah langganan kekeringan. Setiap musim kemarau tiba, warga di daerahnya harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli air. Yuli misalnya, setiap bulannya harus mengeluarkan biaya hingga Rp 150.000 untuk membeli air.
"Setiap hari, kami harus membeli air sekitar 30 liter untuk minum dan masak. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli 30 liter air sebesar Rp 5.000," ujar Yuli.
Untuk menekan pengeluaran, Mukromah (53), memilih untuk memanfaatkan air sungai. Mukromah memanfaatkan air sungai untuk mandi dan mencuci.
"Sebenarnya air sungainya kotor dan tidak layak untuk mandi dan mencuci. Tetapi kami tidak punya pilihan lain. Jadi ya sudah, nekat saja," tutur Mukromah.
Sebagai upaya untuk memutus ketergantungan warga pada penyaluran bantuan air bersih saat kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tegal berencana akan membangun sumur air dalam di daerah-daerah langganan kekeringan. Jika sudah beroperasi, sumur tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.
"Saat ini, PDAM bersama Universitas Gadjah Mada sedang memetakan titik-titik mana saja yang bisa dibangun sumur air dalam. Fokusnya adalah daerah-daerah pesisir pantura yang memang langganan kekeringan," ucap Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Kabupaten Tegal Puguh Hangudiyo.
Sebelumnya, upaya pengambilan air dari daerah Kabupaten Pemalang pernah dipertimbangkan menjadi solusi untuk memutus ketergantungan warga pada penyaluran air bersih. Namun, proyek itu kemudian gagal karena sumber-sumber air di daerah tersebut juga mengering.