JAKARTA, KOMPAS – Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah mengantisipasi banjir sejak bulan Juli. Antisipasi dilakukan dengan pengerukan kali dan waduk serta persiapan 300 pompa air.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini mengatakan, semua sungai dan waduk di bawah tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sudah dikeruk, kendati di beberapa bagian masih dalam proses.
“Pengerukan sudah kami lakukan sejak Juli di waduk, sungai, dan saluran mikro. Sekitar 8.000 petugas stand by, siap turun jika diperlukan,” katanya di Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Menurut Juaini, sebanyak 300 pompa pun sudah disiapkan beroperasi. Perawatan sudah dilakukan sehingga pompa-pompa itu siap digunakan di masa musim hujan mendatang.
Saat ini, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta, terdapat sekitar 30 lokasi yang rawan genangan di Jakarta. Lokasi ini terdiri dari bantaran sungai serta lokasi-lokasi yang terdampak proyek pembangunan infrastruktur.
Saluran air di beberapa lokasi yang terkena proyek LRT terputus karena pemasangan tiang-tiang pancang. Di lokasi-lokasi itu sudah dipasang saluran baru sehingga diharapkan pada musim hujan jumlah genangan sudah bisa berkurang.
Adapun proyek normalisasi ditargetkan tetap berjalan di tahun 2020. Namun, pelaksanaan akan sangat tergantung dari penganggaran yang tersedia yang saat ini sedang dalam pembahasan. Sebanyak 118 bidang lahan termasuk dalam proyek normalisasi Ciliwung tahun depan, yaitu dari Kelurahan Tanjung Barat hingga Pejaten Timur sepanjang lebih kurang 1,5 kilometer.