Masyarakat Ibu Kota umumnya hanya mengetahui kalau Jakarta hanya berisi bangunan padat dan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Padahal, di luar itu ada lahan hijau berupa taman di banyak tempat yang bisa dikunjungi.
Oleh
Soelastri Soekirno
·3 menit baca
Masyarakat Ibu Kota umumnya hanya mengetahui kalau Jakarta hanya berisi bangunan padat dan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Padahal, di luar itu, terdapat lahan hijau berupa taman di banyak tempat yang bisa dikunjungi warga.
Beberapa waktu lalu, kami mengunjungi dua ruang terbuka hijau di Ibu Kota, yakni Taman Suropati dan Taman Situ Lembang, di Menteng, Jakarta Pusat. Siang itu, banyak orang yang bersantai menikmati hari di bawah pohon-pohon besar.
Selain bersantai, di taman seluas lebih dari 16.000 meter persegi tersebut, kita juga dapat berolahraga sembari menikmati udara segar di taman yang asri. Bahkan, warga yang ingin bermusik bisa menyalurkan hobinya di tempat tersebut.
”Jakarta sudah penuh polusi sehingga dengan banyaknya ruang terbuka hijau, masyarakat bisa bernapas lebih lega. Berdasarkan pengalaman saya, masyarakat Jepang lebih senang menghabiskan waktu akhir pekan di taman yang asri seperti ini, apalagi ditunjang dengan banyak pepohonan,” kata Han, yang kuliah di Universitas Hokkaido, Jepang. Ia datang ke taman itu bersama Hikmal, siswa SMAN 55 Jakarta.
Han melanjutkan ceritanya soal kegemaran warga Jepang pergi ke taman. ”Udara segar di taman lebih terjangkau jika dibandingkan jalan-jalan mal. Selain itu, mereka juga bisa memiliki waktu berkualitas bersama keluarga,” lanjutnya.
Dia memilih pergi ke Taman Suropati yang ia nilai sebagai taman yang bagus dan tenang. Cocok untuk menjadi tempat bersantai.
Selain individu, taman yang berada di salah satu kawasan elite Jakarta itu menjadi pilihan bagi banyak komunitas. Salah satu komunitas yang aktif berkegiatan di sana adalah Suropati Chamber. Komunitas biola itu biasa mangkal setiap hari Minggu. Komunitas lainnya, ada komunitas yoga, komunitas membaca, dan komunitas pencinta anjing. Aktivitas tersebut menambah daya tarik warga untuk datang ke taman.
Fasilitas yang tersedia di Taman Suropati sangat terjaga dengan baik. Terlebih dengan adanya satpam dan petugas kebersihan yang selalu menjaga kebersihan taman. Fasilitas seperti trek joging, batu-batu untuk pijat refleksi, tempat sampah yang berada di setiap sudut, dan juga jaringan internet gratis bagi pengunjung.
Pinggir danau
Kondisi berbeda bisa dilihat di taman lain yang tak jauh dari Taman Suropati, yaitu Taman Situ Lembang. Meski sama-sama berada di kawasan Menteng, suasanya tampak berbeda dengan Taman Suropati. Di tengah Taman Situ lembang terdapat danau yang pinggirnya dipenuhi dengan pohon-pohon yang teduh. Rasanya sih asyik juga bisa duduk meneduh sambil menikmati pemandangan danau.
Danau menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Banyak orang tertarik untuk pergi ke taman untuk memancing. Tentu saja, ada juga yang ke taman tersebut untuk bersantai, berteduh di bawah pohon rindang. Sebuah pemandangan langka di tengah kota yang ingar bingar oleh arus lalu lintas kendaraan dan manusia.
”Orang yang suka mancing ini bukan komunitas, tapi kumpul-kumpul biasa aja. Kalau mau mancing bisa ikut. Ikan yang didapat itu biasanya ikan emas, ikan lele, dan ikan mujair. Terus, nanti ikannya digoreng,” kata Laka (16), pengunjung Taman Situ Lembang. Ia sudah hobi memancing sejak kelas 4 SD.
Tidak banyak orang yang mengetahui Taman Situ Lembang karena situ ini terletak di tengah-tengah perumahan. Maka taman ini jarang didatangi oleh orang yang tinggal di luar kawasan Menteng.
”Ya kalau di sini paling orangnya itu-itu aja mas yang hampir tiap hari datang ke sini. Paling mereka cuma nongkrong biasa kalau enggak keluarga, ya paling remaja yang sering ke sini,” kata Aji, pedagang minuman yang mangkal di Taman Situ Lembang.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan Jakarta tidak selalu suntuk. Taman Suropati dan Taman Situ Lembang menjadi bukti. Dua taman yang berlokasi di daerah elite, ternyata pengunjungnya mencakup semua lapisan masyarakat. Kita tetap harus menjaga eksistensi kedua taman tersebut dengan memanfaatkanya sebagai tempat untuk beraktivitas yang menyenangkan dan membawa manfaat bagi banyak orang.
Kelompok Bentang Magangers Kompas Muda Batch XI
Yuannisa Rustriandayani (SMA N 1 Depok)
Yuan Mulyadi (SMA K 4 BPK PENABUR Jakarta)
Chrispinus Bimo Pinanditho (SMA Pangudi Luhur Bernardus Kota Deltamas Cikarang)
Annisa Mutiara Salsabila (SMA N 1 Tambun Selatan, Bekasi)