Manchester United dalam dilema besar, menyusul performa buruk "Setan Merah" musim ini dan terancam masuk zona degradasi. Mengganti pelatih menjadi salah satu opsi, dengan salah satu kandidatnya, Mauricio Pochettino.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
MANCHESTER, SELASA — Jabatan Ole Gunnar Solskjaer sebagai Manajer Manchester United mulai digoyang pasca-kekalahan dari Newcastle United, akhir pekan lalu. Manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino menjadi salah satu kandidat manajer baru MU jika Solskjaer dipecat nantinya.
Solskjaer kini dalam tekanan besar menyusul rentetan hasil negatif pada awal musim ini. MU kini terjerembab di peringkat ke-12 dan menjalani musim terburuknya dalam tiga dekade terakhir. Ia dikabarkan akan ditendang dari kursi panas Pelatih MU jika kembali kalah pada laga berikutnya, yaitu kontra Liverpool, di Stadion Old Trafford, 20 Oktober mendatang.
Jika kalah, ”Setan Merah” terancam terperosok ke zona degradasi. Mereka kini hanya berjarak dua poin dari zona maut itu.
”Kebijakan mengangkat Solskjaer sebagai manajer tetap, bisa dimaklumi, mengingat sentimen dan hasil positif di awal kedatangannya. Namun, sekarang jelas, itu adalah sebuah kesalahan. Mempertahankan dia lebih lama lagi hanya akan membuat kesalahan itu semakin besar,” tulis Nick Miller, jurnalis Liga Inggris, di ESPN.
Mantan bek MU, Paul McGrath, berpendapat senada, situasi di MU tidak akan segera membaik. ”Solskjaer adalah orang yang menyenangkan. Suporter sangat ingin melihat dia sukses. Namun, sulit untuk percaya dengan tim yang tidak terlihat bakal mampu mencetak gol di tiap laga yang mereka jalani. Maret lalu, saya sudah ingatkan bahwa merekrut dia sebagai manajer tetap adalah sebuah kesalahan,” ujarnya dikutip Goal.com.
Buruan lama
Menurut The Times, MU membutuhkan manajer muda karismatik seperti Mauricio Pochettino. Manajer Tottenham Hotspur itu sebetulnya sempat menjadi prioritas utama untuk menjadi manajer baru MU menggantikan Jose Mourinho yang dipecat Desember tahun lalu. Namun, target itu sulit terwujud saat itu karena Pochettino fokus ke timnya yang tengah naik daun dan lolos ke final Liga Champions.
MU pun lantas beralih ke mantan pemainnya, Solskjaer. Namun, pintu ke Pochettino kini mendadak terbuka menyusul situasi buruk di Spurs. Pochettino tengah dirongrong ”aksi kemalasan” dan disharmoni tim yang digagas sejumlah pemain andalannya seperti Christian Eriksen dan Jan Vertonghen. Keduanya tidak lagi betah dan ingin segera meninggalkan tim asal London itu untuk mencari tantangan baru.
Direksi Spurs sejauh ini menegaskan tidak akan memecat Pochettino. Namun, di lain pihak, sejumlah media Inggris menilai, ada kans kedua pihak akan berpisah jika Pochettino memilih mundur sebagai manajer. Situasi ini bisa dimanfaatkan MU dengan meniru Juventus yang merayu bekas Manajer Chelsea Maurizio Sarri untuk hengkang meskipun masih terikat kontrak.
Selain Pochettino, ada tiga nama lainnya yang muncul sebagai kandidat manajer baru Setan Merah. Ketiganya adalah Eddie Howe (Manajer Bournemouth), Nuno Espirito Santo (Wolverhampton), dan Lucien Favre (Borussia Dortmund). ”Howe prospek paling menarik di Inggris saat ini. Ia membawa gaya hebat ke Bournemouth. Adapun Espirito punya orientasi menyerang. Lalu, berkat Favre, Dortmund memainkan cara MU yang diinginkan suporter,” tutur Tony Cascarino, mantan pemain Liga Inggris, dikutip Mirror.
Cascarino meyakini, karier Pochettino di Spurs bakal tamat jika tim itu kalah pada laga kontra Watford, 19 Oktober mendatang. Spurs menderita empat kekalahan dari lima laga terakhirnya di berbagai kompetisi, termasuk saat digilas Bayern Muenchen, 2-7, di ajang Liga Champions, pekan lalu. Spurs pun kini melorot ke peringkat kesembilan di Liga Inggris.