Program pembinaan talenta muda sepak bola "Garuda Select" kembali digulirkan oleh PSSI bekerjasama dengan Mola TV. Pelatihan di Inggris dan uji coba di Italia itu, untuk mengasah kemampuan para pemain muda.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PSSI kembali memberangkatkan 24 pemain muda berbakat untuk mengikuti program "Garuda Select" dan berlatih di Inggris selama enam bulan mulai Rabu (9/10/2019). Menu pelatihan pada gelombang kedua ini lebih menantang karena para pemain juga berkesempatan menjalani laga-laga uji coba di Italia.
Para pemain berusia 16 tahun tersebut diseleksi dari berbagai klub yang tampil di ajang kompetisi Elite Pro Academy Liga 1 U-16. Sebanyak enam pemain di antaranya merupakan pemain yang sudah mengikuti Garuda Select gelombang pertama yang berlangsung pada Januari-Mei 2019, yaitu Bagas Kahfi, Fajar Fathurahman, Brylian Aldama, Andre Oktaviansyah, David Maulana, dan Bagus Kaffa.
Dalam program pembinaan yang digelar PSSI bersama Mola TV ini, para pemain akan mendapatkan pelatihan dengan standar Eropa selama berada di Inggris. Tidak hanya berlatih meningkatkan kemampuan dan taktik, para pemain juga belajar menjalani gaya hidup yang dibutuhkan para pemain profesional seperti dalam hal mengatur waktu istirahat dan menjaga pola makan yang sehat.
Mantan pemain Chelsea, Dennis Wise, kembali menjadi Direktur Program Garuda Select dan dibantu mantan pemain Nottingham Forest, Des Walker, sebagai pelatih. Wise pula yang memimpin proses seleksi para pemain yang berlangsung di beberapa daerah seperti Padang, Banjarmasin, Lampung, Yogyakarta, dan Surabaya.
"Jika ingin memajukan sepak bola Indonesia, maka penting untuk melihat setiap pemain muda di semua daerah," kata Wise di sela acara peluncuran Garuda Select di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Ketika para pemain muda sudah terseleksi, tinggal tugas tim pelatih untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Oleh karena itu, para pemain juga akan tinggal di Como, Italia, selama satu bulan untuk mendapatkan tantangan baru. Mereka bakal menjalani uji coba melawan tim-tim dari akademi sepak bola Italia yang memiliki gaya bermain yang berbeda dibandingkan tim-tim Inggris. "Ini menjadi keuntungan bagi pemain untuk belajar beradaptasi melawan tim-tim dengan gaya permainan yang berbeda," kata Wise.
Melalui berbagai uji coba yang akan dilakukan, Wise berharap para pemain bisa memahami karakter lawan dan melakukan pendekatan yang berbeda. Pengalaman ini nantinya akan bermanfaat ketika para pemain berlaga untuk klub maupun tim nasional.
Dilirik klub Eropa
PSSI dan Wise memiliki alasan khusus untuk kembali memasukkan enam pemain yang sudah mengikuti Garuda Select gelombang pertama. Mereka ingin kembali menggali potensi keenam pemain itu dan mengeksposenya karena sudah ada beberapa klub Eropa yang berminat. Namun, Wise enggan untuk merinci klub-klub tersebut.
Keenam pemain itu kini tergabung di timnas U-19 yang kini sedang bersiap menghadapi kualifikasi Piala Asia U-19 yang akan berlangsung November mendatang. Setelah menjalani laga kualifikasi itu, mereka baru berangkat.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan keenam pemain itu terpilih untuk berangkat lagi karena PSSI ingin para pemain mendapat peluang untuk bermain di luar negeri. "Kami berinisiatif untuk memilih enam pemain terbaik setiap angkatan. Terkait peluang bermain di luar negeri sebenarnya masih terlalu dini, tetapi kami berusaha membukakan pintu," katanya.
Garuda Select, kata Tisha, merupakan upaya akselerasi pembinaan pemain muda yang akan digelar secara konsisten selama 10 tahun. Program ini juga memiliki target terdekat untuk menyiapkan pemain yang diharapkan bisa tampil di Olimpiade 2024.
Salah satu pemain, M Ridyan Taufiq dari Arema, mengatakan bahwa semua pemain seusianya bercita-cita terpilih mengikuti Garuda Select. "Di Inggris, saya ingin mengasah kemampuan penyelesaian akhir dan juga ingin membuat badan saya lebih kekar," kata pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap ini.