JAKARTA, KOMPAS—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya hingga hari Jumat (11/10/2019). Potensi itu masih ada hingga sepekan sehingga daerah-daerah yang rentan bencana diharapkan waspada.
“Kondisi secara umum untuk Jabodetabek masih periode transisi (dari musim kemarau ke hujan). Peluang hujan dengan intensitas ringan-sedang pada sore menjelang malam hari dan dini hari disertai petir untuk wilayah Bogor, Depok, Bekasi, serta Jakarta Selatan dan Timur,” ucap Kepala Subbidang Prediksi Cuaca BMKG Muhammad Fadli, Rabu (9/10).
Selama periode transisi, faktor dominan yang memengaruhi cuaca adalah cuaca lokal dan faktor kondisi geografis lokal. Hingga hari Jumat pada lokasi-lokasi yang disebutkan tadi, kata Fadli, cuaca di pagi hingga siang umumnya cerah hingga berawan. Pada sore atau malam dan dini hari, hujan berintensitas ringan-sedang berpotensi turun. Potensi hujan tetap ada selama sepekan di daerah-daerah itu. Akan tetapi, masyarakat diminta selalu memperbarui informasi yang bersumber dari BMKG.
Untuk DKI Jakarta, berdasarkan data laman BMKG, wilayah Jakarta Barat, Pusat, dan Selatan diperkirakan menerima guyuran hujan lokal pada dini hari, di pergantian hari Rabu ke Kamis. Adapun Jakarta Timur kemungkinan mengalami hujan ringan pada dini hari tersebut. Hari Kamis (10/10/2019), hujan lokal berpotensi turun di Kepulauan Seribu pada pagi hari, sedangkan di Jakarta Barat, Selatan, dan Timur pada malam.
Selama periode transisi atau pancaroba, cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di antaranya hujan lebat berdurasi singkat, sehingga genangan dan banjir perlu diwaspadai pada daerah yang rawan, misalnya karena peresapan minim. Ada pula potensi angin kencang.
Fadli menuturkan, saat ini belum ada wilayah yang memasuki musim hujan di Jabodetabek. “Prakiraan awal musim hujan di sebagian Jabodetabek di dasarian ketiga bulan Oktober (akhir Oktober),” ujarnya.
Wilayah yang kemungkinan masuk musim hujan antara akhir bulan ini hingga pertengahan November antara lain Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kabupaten Tangerang bagian selatan, Depok, serta Bogor bagian utara dan timur laut. Waktu itu mundur sekitar sepuluh hari dibanding rata-ratanya.