Meski masih harus menjalani perawatan, kondisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto semakin membaik. Para pejabat negara pun terus berdatangan untuk menjenguk Wiranto.
Oleh
SHARON PATRICIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski masih harus menjalani perawatan, kondisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto semakin membaik. Para pejabat negara pun terus berdatangan untuk menjenguk Wiranto.
”Beliau (Wiranto) masih dirawat, yang penting beliau stabil, sehat,” ujar Wakil Ketua RSPAD Brigadir Jenderal Budi Sulistyo di Jakarta, Jumat (10/10/2019).
Pada hari kedua setelah insiden penusukan Wiranto di Banten, para pejabat negara, mulai dari Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga para anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan para menteri, bergantian menjenguk Wiranto sejak pukul 09.00.
Pada pukul 11.26, seusai menjenguk, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kondisi Wiranto semakin membaik dan sudah dapat berkomunikasi. Presiden Jokowi pun mengajak semua pihak terus mendoakan kesehatan Wiranto.
”Alhamdulillah kondisinya sudah stabil, semakin baik, sudah bisa berkomunikasi dan bilang ke saya, ’Pak, saya ingin segera pulang, ikut ratas lagi.’ Artinya sudah semakin baik,” ujarnya.
Presiden menyatakan telah memerintahkan kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Tito Karnavian agar semua pejabat negara diberikan penambahan pengamanan. ”Meskipun sudah ada, tetapi diberikan penambahan pengamanan agar peristiwa yang terjadi seperti kepada Bapak Wiranto tidak terulang lagi,” katanya.
Sementara Prabowo menjenguk Wiranto pada pukul 18.10. Namun, saat dijenguk, Wiranto sedang tidur sehingga Prabowo hanya bertemu dengan istri Wiranto, Rughaiyah Usman, dan tim dokter.
”Ini merupakan musibah, ada tindakan kekerasan kepada seorang tokoh. Beliau (Wiranto) itu senior saya. Saya kira kewajiban untuk saling menghormati. Saya janji akan datang lagi saat beliau bangun,” katanya.
Prabowo juga menyampaikan prihatin atas kejadian ini dan mengecam semua bentuk radikalisme, terorisme, dan kekerasan. Budaya semacam ini tidak boleh ada di Indonesia. Kita harus selesaikan semua perbedaan dengan kesejukan, musyawarah, mufakat,” ujarnya.
Para Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang menjenguk antara lain Agum Gumelar, Subagyo Hadisiswoyo, dan Sidarto Danusubroto. Menurut Sidarto, pengamanan bagi para pejabat negara perlu ditingkatkan karena mungkin akan terjadi pengulangan.
Para Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang menjenguk antara lain Agum Gumelar, Subagyo Hadisiswoyo, dan Sidarto Danusubroto
”Saya juga menyayangkan ada banyak hoaks yang mengatakan kejadian ini adalah setting-an, itu sungguh di luar akal dan sangat kejam. Semua itu sama sekali tidak benar,” ujar Sidarto.
Selain itu, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga turut menjenguk Wiranto. Begitupun Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Mantan Menko Polhukam Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, dan Mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Sebagai orang yang pernah berada di bawah langsung Wiranto dalam Partai Hanura, Saleh menyampaikan, tidak tega melihat kondisi Wiranto yang terbaring lemas. Meski begitu, Wiranto mengatakan kepadanya untuk terus beraktivitas dan berbakti pada negara.
”Saya katakan juga kepada Bapak (Wiranto) bahwa harus kuat dan tetap sehat. Ya, kami doakan agar Pak Wiranto lekas sembuh dan pulih kembali,” ujarnya.