Kasino di ruko Kelapa Gading berjaringan dengan kasino di apartemen di Pejagalan, Jakarta Utara. Kemungkinan masih ada jaringan bisnis ilegal tersebut di tempat lain.
JAKARTA, KOMPAS Petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya menguak lagi kasino yang kali ini berlokasi di salah satu kompleks rumah toko di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kasino di Kelapa Gading dengan kasino di apartemen di Pejagalan, Jakarta Utara, yang digerebek pada Minggu (6/10/2019) berada di tengah aktivitas yang ramai orang.
”Kami mendapatkan informasi bahwa MR juga punya tempat (kasino) di ruko Kelapa Gading di Jalan Boulevard,” ujar Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar I Gede Nyeneng di Kelapa Gading, Jumat (11/10).
MR adalah satu dari enam penyandang dana kasino apartemen di Pejagalan. Keenamnya sampai saat ini masih buron. Polisi juga memburu seorang penanggung jawab operasionalisasi kasino. Seperti diberitakan, petugas Polda Metro Jaya pada Minggu sore lalu menggerebek kasino di lantai 29 pada sebuah apartemen di Pejagalan. Kasino baru tiga hari beroperasi atau sejak Jumat (4/10).
Polisi menetapkan 91 orang sebagai tersangka dari kasus Pejagalan. Penyandang dana kasino berinisial YS, SN, FD, AY, HN, dan MR, sedangkan penanggung jawab operasional berinisial HS. Berbeda dengan kasus di apartemen, kasino di ruko Kelapa Gading belum sempat beroperasi. Gede mengatakan, polisi menemukan 16 meja dan 24 kursi untuk permainan judi di dua lantai pada ruko tersebut.
Kepala Unit 2 Subdirektorat 4 Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Hendro Sukmono menjelaskan, pihaknya mendapat informasi dari tersangka tentang adanya kasino di Kelapa Gading pada Kamis (10/10) malam. Petugas langsung mendatangi lokasi sekitar pukul 21.00. ”Tidak ada yang menjaga. Anggota datang, tidak ada yang menghuni,” ujar Hendro.
Dibuka paksa
Jumat siang, sisa pembukaan paksa oleh polisi terlihat dari rusaknya lempengan logam yang menjadi lubang masuk gembok pada pintu geser ruko. Pada dinding di atas pintu terdapat papan dengan tulisan Family Fun Station Rekreasi Keluarga.
Tidak ada aliran listrik sehingga seluruh ruang gelap. Naik ke lantai kedua terdapat ruang lapang dengan meja-meja setengah bundar tersusun. Pada permukaan meja tercetak angka-angka serta tulisan banker dan player. Itu meja permainan baccarat. Di ruangan lain, ada mesin-mesin permainan yang biasanya dijadikan atraksi pada wahana bermain, antara lain mesin dingdong.
Gede mengatakan, dengan pengungkapan dua kasino di Jakarta Utara, tidak menutup kemungkinan masih ada tempat-tempat lain yang disiapkan juga menjadi fasilitas perjudian oleh jaringan yang sama.
Kedua kasino berlokasi di tempat yang ramai aktivitas publik. Di apartemen di Pejagalan, orang-orang silih berganti keluar atau masuk area hunian. Pola semacam itu juga pernah ditemukan dalam pengungkapan sejumlah kasus kejahatan. Januari lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan menggerebek empat fasilitas pembuatan produk kosmetik palsu di Jakarta Barat. (JOG)