logo Kompas.id
UtamaNobel Sastra dan Luka-luka...
Iklan

Nobel Sastra dan Luka-luka Politik

Oleh
Budi Suwarna
· 5 menit baca

Pemberian Nobel Sastra 2018 dan 2019 masing-masing kepada Olga Tokarczuk dan Peter Handke membuka kembali ingatan publik tentang luka lama akibat konflik ideologi dan politik. Yang menarik, Handke dan Tokarczuk berdiri di kubu yang berbeda, bahkan berseberangan.

Akademi Swedia mengumumkan nama Tokarczuk dan Handke sebagai peraih Nobel Sastra 2018 dan 2019, Kamis (10/10/2019) siang waktu Stockholm, Swedia. Lembaga independen itu menjelaskan, Tokarczuk pantas menerima Nobel Sastra 2018 karena imajinasi naratifnya yang penuh hasrat ensiklopedis, mampu melintasi batas-batas kehidupan. Sementara itu, Handke dianugerahi Nobel Sastra 2019 karena kecerdikannya dalam berbahasa berhasil mengeksplorasi batas-batas luar dan kekhususan pengalaman manusia.

Alih-alih memperdebatkan ukuran-ukuran sastrawi yang digunakan Akademi Swedia dalam menentukan dua pemenang itu, publik justru menyoroti sosok sang pemenang dengan nada yang berbeda. Hal ini tidak bisa dihindari karena Tokarczuk dan Handke berada di dalam pusaran persaingan politik.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000