Uji Coba LRT Jabodebek Dimulai, Integrasi Disiapkan
JAKARTA, KOMPAS – Kereta ringan atau LRT Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) memasuki tahap pengujian pada pertengahan Oktober ini. Tahap pengujian akan berlangsung selama sekitar 22 bulan untuk memastikan setiap kondisi tertangani.
Pengadaan kereta sudah dilakukan bulan ini. Minggu (13/10/2019) sebanyak 6 kereta buatan PT Inka sudah dinaikkan ke atas rel di Stasiun Cibubur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tahap uji coba akan mulai dilakukan 18 Oktober mendatang. Terdapat 31 trainset (rangkaian kereta) yang akan diuji satu demi satu. “Setiap bulan akan didatangkan satu kereta,” katanya usai mengikuti pengangkatan kereta di Stasiun Cibubur, Kota Depok, Jawa barat yang juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Pengangkaran kereta LRT Jabodebek di Stasiun Cibubur, Depok, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019) disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Direktur Operasi II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan, tahapan uji coba itu merupakan tes dinamik yang akan dilakukan satu demi satu pada setiap kereta. Tahapan ini diperkirakan memakan waktu 10 bulan. Setelahnya, akan dilakukan serangkaian tahapan tes selama satu tahun yang terbagi tahapan tiga bulan pertama, tiga bulan kedua dan enam bulan ketiga.
Menurut Pundjung, dalam tes dan komisioning ini, akan dilakukan uji kondisi-kondisi ekstrem. Sehingga, saat LRT beroperasi komersial, setiap kondisi sudah teruji dan bisa diantisipasi. Panjangnya waktu tes dan komisioning ini, kata Pundjung, agar saat sudah beroperasi, LRT berfungsi secara prima.
Menurut Pundjung, dalam tes dan komisioning ini, akan dilakukan uji kondisi-kondisi ekstrem. Sehingga, saat LRT beroperasi komersial, setiap kondisi sudah teruji dan bisa diantisipasi. Panjangnya waktu tes dan komisioning ini, kata Pundjung, agar saat sudah beroperasi, LRT berfungsi secara prima.
Budi menjelaskan, target pengoperasian LRT tetap sama seperti sebelumnya, yaitu November 2021. Nantinya, tarif LRT diperkirakan Rp 12.000 dari Stasiun Cibubur hingga Stasiun Dukuh Atas. Tarif ini sudah merupakan harga subsidi dari tarif komersial aslinya yaitu Rp 25.000.
Luhut mengatakan, LRT sudah merupakan teknologi kereta paling canggih, bahkan lebih canggih dari MRT Jakarta. Proyek ini merupakan karya anak bangsa karena keretanya yang dibuat di dalam negeri oleh badan usaha milik negara PT INKA.
Proyek ini mempunyai kapasitas 250 orang per rangkaian kereta atau total 1.500 orang untuk 6 rangkaian kereta. Proyek ini diharap dapat mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi udara.
Integrasi disiapkan
Pundjung mengatakan, titik-titik integrasi LRT Jabodebek dengan moda-moda transportasi publik lainnya sudah disiapkan sejak perancangan. Titik-titik integrasi ini dirancang dengan Transjakarta, moda raya terpadu (MRT), kereta komuter KRL dan bus kota.
“Hampir semua Stasiun LRT sudah terhubung dengan Halte Transjakarta. Di kawasan Kuningan itu ada tiga stasiun, setiap stasiun sudah ada Halte Transjakarta di bawahnya,” katanya.
Stasiun di Cawang dan Dukuh Atas terintegrasi dengan Stasiun KRL, sedangkan integrasi dengan MRT disiapkan di Dukuh Atas. Selain itu juga terdapat Stasiun LRT Jabodebek di Terminal Rambutan yang terhubung dengan beberapa moda transportasi lainnya.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyaratakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, tak perlu terburu-buru dalam mengoperasikan LRT Jabodebek. Kementerian Perhubungan perlu betul-betul menguji keandalannya sebelum mengoperasikan secara komersial.
Kementerian Perhubungan punya pengalaman ketika mengoperasikan LRT Sumatera Selatan menjelang Asian Games Agustus 2018. “Karena waktu yang kurang cukup untuk persiapan berbagai macan tes uji terhadap prasarana, sarana dan demi mengejar target harus beroperasi sebelum Asian Games, akhirnya ketika dioperasikan kurang memuaskan publik saat itu,” katanya.
Kementerian Perhubungan punya pengalaman ketika mengoperasikan LRT Sumatera Selatan menjelang Asian Games Agustus 2018. “Karena waktu yang kurang cukup untuk persiapan berbagai macan tes uji terhadap prasarana, sarana dan demi mengejar target harus beroperasi sebelum Asian Games, akhirnya ketika dioperasikan kurang memuaskan publik saat itu,” katanya.
Ia juga mengingatkan untuk mempersiapkan depo untuk merawat dan menyimpan kereta ketika tidak beroperasi. Sejauh ini, baru ujung Stasiun Cibubur yang dugunakan sebagai depo yang bisa menampung dua train set LRT. Sementara pembangunan depo di Bekasi Timur masih terkendala pembebasan lahan.
[embed]https://youtu.be/RPdjcByn5as[/embed]
Baca juga : Mulai Senin, Lalu Lintas di Dukuh Atas Dialihkan untuk Pekerjaan LRT