Sebuah mobil rombongan pengantin menabrak truk tronton yang sedang parkir di tepi jalan. Dua tewas dan 17 orang luka-luka.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
LHOKSUKON, KOMPAS - Sebuah mobil rombongan pengantin menabrak truk tronton yang sedang parkir di tepi jalan. Dua tewas dan 17 orang luka-luka.
Kecelakaan itu terjadi di jalan Medan – Banda Aceh, tepatnya di Desa Beurandang, Kecamatan Syamtalira Baru, Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, pada Minggu (13/10/2019) pukul 02.00 dini hari.
Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Lhokseumawe Ajun Komisaris Polisi Widya Rachmad Jayadi menuturkan mobil minibus nomor polisi BL 7518 UL yang membawa rombongan pengantin melaju kecepatan tinggi dari Langsa menuju Lhokseumawe. Namun tiba di Desa Beurandang, minibus yang dikemudi oleh Musliadi (41) menabrak bagian belakang tronton yang diparkir di bahu jalan.
“Sopirnya tidak melihat ada truk yang parkir di pinggir sehingga ditabrak dari belakang,” Kata Widya.
Sopirnya tidak melihat ada truk yang parkir di pinggir sehingga ditabrak dari belakang
Tabrakan itu cukup keras. Bagian kiri depan minibus rusak berat. Dua orang penumpang bernama Amri (48) dan Hasniah (45) yang duduk di depan meninggal dunia sedangkan Musliadi luka berat. Sementara belasan penumpang lain mengalami luka ringan.
Korban dievakuasi ke Rumah Umum Daerah Cut Mutia Aceh Utara. Sedangkan dua korban meninggal telah dibawa pulang ke rumah duka di Langsa untuk dimakamkan.
Widya mengatakan minibus dan tronton disita sementara oleh polisi sebagai alat bukti untuk proses penyelidikan. Widya mengatakan untuk saat ini pihaknya fokus pada penanganan korban baru kemudian penyelidikan dilakukan.
Dalam sebulan terakhir terjadi tiga kecelakaan maut di Aceh sebanyak 10 orang meninggal dunia. Kecelakaan melibatkan sepeda motor, kendaraan pribadi, bus, dan truk. Pada umumnya kecelakaan terjadi pada malam hari.
Kepala Bidang Transportasi Darat Dinas Perhubungan Aceh Dedy Lesmana mengatakan kecelakaan disebab banyak faktor, namun yang paling dominan karena kelalaian pengendara. Bisa jadi dalam keadaan lelah namun memaksa mengendarai.
Pada malam hari, lalu lintas kendaraan di jalan nasional Banda Aceh-Medan sebenarnya tidak padat. Namun, kendaraan sering dipacu dalam kecepatan tinggi akibatnya pengendara sering hilang kendali saat terjadi insiden.
Dinas Perhubungan Aceh mencatat, pada 2018 sebanyak 738 orang meninggal dunia di jalan raya akibat kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban meninggal lebih rendah dibandingkan 2017 yakni sebanyak 734 orang. Jika dikulkalasi sepanjang 2013 hingga 2018 sebanyak 5.579 orang meninggal dunia disebab kecelakaan lalu lintas. Adapun jumlah kecelakaan sepanjang 2013 sampai 2018 sebanyak 12.029 kasus.